ERAMADANI.COM, KARANGASEM – Rabu (18/3/2020) kemarin, Wakil Bupati Karangasem (Wagub) Artha Dipa hadiri Rapat Koordinasi Pengamanan Hari Raya Nyepi, yaitu sejumlah rancangan antisipasi jalannya pelaksanaan perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1942.
Rapattersebut digelar di Aula Dhira Brata Polres Karangasem yang melibatkan Kodim 1623, Kepala OPD terkait, Satpol PP, Perhubungan, Basarnas, Majelis Desa Adat, PHDI, MUI, Kemenag dan Kesbangpol serta Pecalang.
Rapat yang di Pimpin oleh Kapolres Karangasem AKBP Nyoman Suartini, menyampaikan bahwa Polres Karangasem beserta jajaran dan perkuatannya.
Rencanya akan dibantu instansi terkait melaksanakan pengamanan perayaan rangkaian Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1942 pada tanggal (25/03/ 2020).
“Kami akan melakukan pengamanan di wilayah Hukum Polres Karangasem dengan menitik beratkan pada kegiatan Preemtif dan Preventif yang didukung dengan kegiatan Intelijen, pencegahan dan penegakan hukum untuk menciptakan situasi Kamtibmas yang aman dan juga kondusif,”ungkap Suartini.
Wabup Karangasem Hadiri Rakor Pengamanan Nyepi
Dalam rapat Pengamanan Nyepi, Suartini juga mengungkapkan bahwa Internet yang semula di tutup pada perayaan nyepi, akan dibuka kembali.
“Internet akan dibuka dikarenakan virus corona, supaya pelayanan kesehatan bisa melaksanakan pelayanannya dengan baik,”ujarnya
Selain itu dirinya juga menambahkan bahwa Kuat Libat Personil yang akan stand by di Mako Penjagaan pada saat hari raya Nyepi sebanyak 97 Personil Polri, 21 Personil TNI dan juga melibatkan 2360 Pecalang.
Umat Hindu akan melakukan upacara pecaruan yang biasanya digelar di Pura, rumah masing-masing, persimpangan/perempatan jalan umum di tiap-tiap Desa adat.
“Agar nyamannya pelaksanaan rangkaian hari raya Nyepi maka dari itu perlu adanya pengamanan,” ungkapnya.
Sesuai Surat Edaran Bersama Surat Edaran No.019/PHDI-Bali/III/2020, No.019/MDA-Prov Bali/III/2020, No.510/Kesra/B.Pem. Kesra tentang Pelaksanaan Rangkaian Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1942 di Bali,
Dicantumkam bahwa pengarakan Ogoh-Ogoh agar dilaksanakan dari pukul 17.00 sampai 19.00 wita, tempat pelaksanaan hanya di wewidangan Banjar Adat setempat.
Sebagai penanggung jawab adalah Bendesa Adat atau Prajuru Adat, kami mohon agar pengarakan ogoh-ogoh tidak keluar dari banjar adat setempat
Dirinya juga melarang masyarakat minum-minuman keras dijalan pada saat pengrupukan yang bisa menganggu ketertiban umum,
Bagi umat yang sakit atau merasa kurang sehat, agar tidak mengikuti rangkaian upacara guna mengurangi potensi penyebaran virus corona.
“Saya mohon agar ada pengurus atau koordinator yang bertanggungjawab di daerah masing-masing agar tidak ada warga yang mabuk-mabukan dijalan raya,” tuturnya.
Hal ini dilakukan agar tidak menganggu warga yang lain dan supaya tidak terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan oleh masyarakat.
“Melalui kesempatan yang baik ini, saya mohon agar sesama umat untuk saling menghormati agar Catur Brata penyepian berjalan dengan baik,” harapnya.
“Saya juga menegaskan supaya tidak ada masyarakat yang menyebarkan berita hoax mengenai Virus Corona, supaya masyarakat tidak panik,” tegasnya. (HAD)