ERAMADANI.COM, – Bak ibarat perlombaan saja, bisnis yang yang dulunya melangit sekarang jatuh bak membumi, seperti yang terjadi pada kasus dugaan korupsi PT Jiwasraya dan PT ASABRI.
Diawali dengan kasus mengenai salah satu Asuransi milik BUMN, Jiwasraya, belakang ini cukup menarik perhatian publik. Namun saat kasus itu belum usai muncul kasus baru yang mirip dengannya.
Yaitu kasus permasalahan dari PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau PT ASABRI.
Dilansir dari Kumparan.com, saham yang dimiliki ASABRI mengalami penurunan secara drastis di awal 2020.
Kerena penurunan ini, dicurigai ada indikasi kacaunya pengelolaan dan manajemen keuangan di ASABRI. Dan masalah ini menyebabkan banyak yang berspekulasi, ASABRI bernasib serupa dengan Jiwasraya.
Tak heran, jika Menteri BUMN Erick Thohir terusik dan memanggil jajaran Direksi ASABRI.
Fakta Mengenai Kasus Asuransi ASABRI

Nah, setelah kasus ini terlihat di pemukaan, maka munculah beberapa fakta mengenai kasus yang sedang dialami ASABRI
ASABRI Masih Bungkam setelah Dipanggil Erick
Erick Thohir mengadakan pembicaraan dengan pihak ASABRI pada Jumat (10/01/2020) sore lalu, hingga menjelang petang.
Sekitar pukul 18.22 WIB, Direktur Keuangan dan Investasi ASABRI Rony Hanityo keluar dari gedung BUMN.
Mengenakan setelan batik cokelat rapi, ia melenggang sendiri. Ia mengamini baru saja ada obrolan dengan Erick. Namun, ia enggan menjelaskan lebih lanjut.
“Saya belum bisa ngomong, arahan pak Menteri,” ujarnya di Kementerian BUMN.
Begitu juga dengan Erick masih enggan berkomentar banyak terkait kasus yang menimpa ASABRI. Sebab menurutnya, kasus tersebut belum dalam proses audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Mahfud MD Sebut Korupsi di ASABRI Nilainya Sampai Rp 10 T
Meski keduanya masih enggan membeberkan, namun aroma tak sedap korupsi di tubuh ASABRI diungkap oleh Menko Polhukam Mahfud MD.
Menurut Mahfud, kasus tersebut cukup besar, bahkan diduga lebih besar dari kasus Jiwasraya dengan nilai korupsi di atas Rp 10 triliun.
“Ya saya mendengar ada isu korupsi di ASABRI yang mungkin itu tidak kalah fantastisnya dengan kasus Jiwasraya, di atas Rp 10 triliun,” ungkap Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jumat (10/1).
Mahfud mengaku belum tahu banyak soal kasus korupsi yang diduga terjadi itu, termasuk siapa pihak yang terlibat. Ia mengaku akan mendalami dan mengawal persoalan tersebut agar bisa diselesaikan sampai terang.
Mahfud meminta agar masyarakat tidak dulu berspekulasi. Termasuk spekulasi yang menyebut soal keterkaitan Istana.
Mahfud MD Akan Panggil Erick dan Sri Mulyani
Buntut dari dugaan kasus ASABRI, Mahfud MD berencana memanggil Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir. Mahfud ingin mendapatkan keterangan lengkap mengenai permasalahan tersebut.
“Dalam waktu tidak lama saya akan undang Bu Sri Mulyani sebagai penyedia dana negara dan Bapak Erick Thohir sebagai Menteri BUMN, karena itu masuk BUMN ASABRI itu,” ujar Mahfud.
Mahfud mengatakan, kasus ASABRI disinyalir termasuk kasus berskala besar. Sebab menurut kabar yang ia dengar, dugaan kerugian negara di ASABRI tidak kalah dengan Jiwasraya.
Meski demikian, Mahfud belum mengetahui detail kasus ASABRI, termasuk siapa pihak yang terlibat. Ia memastikan akan mengawal kasus ini agar bisa diusut penegak hukum sampai tuntas. Sebab Mahfud merasa prihatin orang-orang kecil berpotensi menjadi korban. (IAA)