ERAMADANI.COM, – DENPASAR – Taukah kamu Sahabat Madani? ternyata marah termasuk salah satu pintu terbesar setan untuk masuk dan menggoda kamu. Nah, bagi kamu yang suka marah kamu akan mudah di perdaya oleh setan.
Jangan salah, setan paling suka mempermainkan orang yang sedang marah sebagaimana halnya anak-anak yang mempermainkan bola.
Dilansir dari Islampos.com, Abu Hamid Al-Ghazali berkata, Ketika seseorang marah, udara kotor akan naik dari saluran darah di dalam hati menuju otaknya. la akan sampai pada saluran pemikiran (otak).
Bahkan, ia akan menyebar sampai pada saluran panca indera sehingga matanya menjadi kelam dan tidak dapat melihat. Baginya, seluruh isi dunia serasa hitam pekat. Otaknya seperti gua yang didalamnya terdapat gejolak api yang berkobar.
Layaknya udara hitam yang memenuhi rumah, sehingga serasa bergejolak dan semua sudutnya dipenuhi asap. Terkadang, gejolak amarah ini semakin bergolak hingga memadamkan kedamaian dan ketenangan yang dapat menghidupkan hati.
Pada akhirnya, sang pengidap marah meninggal dalam keadaan marah, tentu kamu tidak ingin meninggal dalam keadaan seperti itu kan?
Pengaruh dan Efek Samping Bagi Yang Suka Marah
Pengaruh Terhadap Badan
Saat kamu marah perhatikanlah warna raut wajah pasti akan berubah, persendian menegang, sangat gemetaran,tingkah lakunya tak terkontrol, gerak-gerik dan bicaranya serampangan sampai-sampai sudut-sudut mulutnya mengeluarkan buih, biji matanya memerah, lubang hidungnya bergerak-gerak serta karakter alaminya berubah.
Kalau kamu lagi marah melihat bentuk dirimu sendiri, pasti amarah mu akan mereda, karena merasa malu atas wajahnya yang jelek tatkala marah dan perubahan karakter alami.
Sedangkan keburukan batin jauh lebih jelek daripada keburukan lahirnya. Sebab, bentuk lahir mengindikasikan kondisi batin. Hal ini adalah pengaruh marah terhadap tubuh.
Selain itu, pengaruh marah terhadap anggota tubuh lainnya adalah memukul, meninju, merobek-robek, membunuh dan melukai.
Apabila orang yang dimarahi kabur, atau tidak mendapatinya karena suatu sebab sedang ia belum sadar, maka amarahnya akan kembali berkobar.
Ia akan merobek-robek bajunya, menampar dirinya sendiri. Terkadang, ia memukul-mukul tanah atau memukul benda-benda keras atau pula melakukan perbuatan-perbuatan yang semestinya dilakukan orang gila.
Pengaruh Terhadap Lisan
Pengaruh marah nggak hanya berefek pada tubuhmu, tapi juga pada lisan, kamu yang sering melontarkan celaan dan kata kata keji.
Nah, ketika emosi mu stabil, mendengarkan apa yang kamu ucapkan kamu pasti akan sangat malu, apalagi setelah amarah mu reda. Karena dengan gaya bicara yang serampangan dan kata kata yang tidak teratur.
Pengaruh Terhadap Hati
Wah Wah sabahat Madani, ternyata efeknya sampai ke hati lo, seperti timbulnya sifat dengki, benci, menyembunyikan dendam kesumat, aduh kamu harus kasihani juga hati mu ya? Dia juga butuh istirahat dari hal seperti itu.
Selain itu juga berefek mencela dengan perkataan tak senonoh, bersedih di atas kegembiraannya, berusaha menyebarkan rahasia, menyingkap tabir dan memperolok-olok, serta berbagai sifat tercela lainnya.
Setiap kali amarah padam, setan selalu mengobarkannya kembali. Seperti mengatakan, “Dia itu mengolok-olok kamu, kamu harus membalasnya dan tidak boleh tinggal diam!”
Oleh karena itu, seorang muslim yang berakal berkewajiban mengalahkan dominasi setan, menahan amarah dan selalu berprasangka baik terhadap saudaranya.
Riwayat Tentang Marah
Al-Bazzar meriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa pada suatu ketika,
Rasulullah SAW melewati suatu kaum yang saling bergulat. Maka beliau bertanya.
“Ada apa ini?” Mereka berkata, “Orang itu dapat mengalahkan semua orang yang menantangnya bergulat. ”
Rasulullah SAW bersabda, “Maukah kalian aku tunjukkan kepada orang yang lebih kuat daripada ini?” (Yaitu) seseorang yang dizalimi oleh orang lain, tetapi ia mampu menahan amarahnya hingga ia dapat mengalahkan (memadamkan) amarahnya, mengalahkan setan yang mengganggunya dan setan yang mengganggu saudaranya.”
Al-Hafizh lbnu Hajar berkata, Oleh karena itu, kekuatan yang sebenarnya adalah kekuatan menahan diri ketika marah, sehingga tidak berbicara kotor dan tidak berkata-kata keji Serta tidak melampiaskan amarahnya. Sebagaimana Rasulullah bersabda:
“Orang yang kuat bukanlah orang yang jago bergulat, tetapi orang yang kuat adalah orang yang dapat menahan dirinya ketika marah.” (HR Bukhari)
Oleh karena itu, Rasulullah SAW sangat menganjurkan agar seseorang menahan kemurkaan dan meninggalkan kemarahan.
Dari Abud Darda ia berkata, seseorang pernah berkata kepada Rasulullah SAW, “Tunjukkanlah kepada saya sebuah perbuatan yang dapat menghantarkan saya menuju surga.”
Rasulullah bersabda, “Jangan marah, niscaya kamu akan memperoleh surga.” (HR Thabrani).
Dari Abu Hurairah ra, seseorang berkata kepada Rasulullah SAW “Nasihatilah saya.” Beliau bersabda, “Jangan marah!” Orang itu mengulangi lagi permintaannya, namun Rasulullah lagi-lagi bersabda, “Jangan marah!” (HR Bukhari).
Pada riwayat lain, Ahmad menambahkan orang itu berkata, “Setelah Rasulullah mengulangi pesannya agar saya jangan marah, saya menyadari bahwa amarah akan mengumpulkan semua kejahatan.”
Dari Abdullah bin Amr ia berkata, “Seseorang pernah bertanya kepada Rasulullah ‘Apa yang dapat menjauhkan saya dari murka Allah?’ Beliau bersabda, “Jangan marah!”
Sebagai manusia normal, kamu nggak mungkin bisa menghindarkan diri dari rasa marah yang telah menjadi naluri dan tabiat mu.
Namun, kamu harus menghindari segala sebab yang membangkitkan amarah, seperti sombong bangga diri dan lain sebagainya.
Nah, bagaimana? sudah tau kan efek samping marah seperti apa? Jadi mari belajar meredam amarah. (MYR)