• Tentang Kami
  • Berita
  • Inspirasi
  • Harmoni
  • Wisata Halal
  • Warga Net
  • Tim Redaksi
No Result
View All Result
Era Madani
  • Bali
  • Berita
  • Kabar
  • Featured
  • Inspirasi
  • Harmoni
  • Budaya
  • Pariwisata
  • Sejarah
  • Gagasan
  • Warga Net
  • Wisata Halal
Era Madani
  • Tentang Kami
  • Berita
  • Inspirasi
  • Harmoni
  • Wisata Halal
  • Warga Net
  • Tim Redaksi
    animate
No Result
View All Result
Era Madani
No Result
View All Result

Direktur Pengelolaan Sampah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Sampah dan Bahan Berbahaya dan Beracun, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Novrizal Tahar (kanan) menyaksikan sedotan plastik yang dimasukkan di peti sebagai komitmen restoran cepat saji McDonald's Indonesia untuk tidak lagi menggunakan sedotan plastik dalam gerakan #Mulaitanpasedotan yang diluncurkan di Jakarta, Senin (12/11/2018) (Antara/Desi Purnamawati)

Sehari 93 juta sedotan plastik digunakan di Indonesia

admin by admin
in Berita, Kabar
0 0
0
337
SHARES
2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

ERAMADANI.COM, JAKARTA – Sebanyak 93 juta batang sedotan plastik digunakan dalam sehari di seluruh Indonesia yang akan menyebabkan pencemaran lingkungan terutama di perairan.

Dilansir Antaranews.com “Sedotan plastik akan lama terurai. Ketika masuk ke perairan akan menyebabkan pencemaran dan mengancam kepunahan ekosistem dalam bentuk mikroplastik.Ini masalah serius yang dihadapi,” kata Direktur Pengelolaan Sampah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Sampah dan Bahan Berbahaya dan Beracun, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Novrizal Tahar di Jakarta, Senin.

Dia mengatakan, sampah plastik mengalami peningkatan di Indonesia, pada 1995 sekitar sembilan persen sementara saat ini sudah mencapai 16 persen.

Sampah plastik tersebut berupa kantong plastik sekali pakai, sedotan plastik, styrofoam dan lain sebagainya yang berasal dari restoran, rumah makan, minuman kemasan dan sumber lainnya. Terutama sedotan plastik yang termasuk dalam 10 besar masalah serius di dunia, tambah Novrizal.

“Sedotan plastik menjadi masalah serius di dunia ketika masuk ke laut,” kata dia.

Setiap tahunnya sekitar sepertiga biota laut termasuk terumbu karang, dan bahkan burung laut, mati karena sampah plastik termasuk sedotan plastik sekali pakai yang berakhir di lautan.

Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan mengingat terumbu karang berperan besar melindungi pantai dari erosi, banjir pantai, dan peristiwa perusakan lain yang diakibatkan oleh fenomena air laut. Terumbu karang juga merupakan tempat mencari makanan, tempat asuhan dan tumbuh besar bagi berbagai biota laut.

Data Kementerian Lingkungan Hidup menyatakan, sekitar 70 persen sampah plastik di Indonesia dapat dan telah didaur ulang oleh para pelaku daur ulang, namun tidak demikian dengan sedotan yang karena nilainya rendah dan sulit didaur ulang maka tidak ada pelaku daur ulang yang bersedia mengambil.

Salah satu upaya pengurangan penggunaan sedotan plastik dilakukan oleh restoran makanan cepat saji McDonald’s Indonesia dengan gerakan #Mulaitanpasedotan.

Novrizal mengapresiasi komitmen dunia usaha tersebut karena penting untuk mengedukasi konsumen agar lebih ramah lingkungan.

“Harapannya ini bisa menjadi gaya hidup dan diikuti oleh produsen lain. Ini langkah besar dalam perubahan gaya hidup baik dari produsen maupun konsumen,” ujar Novrizal.

Komitmen restoran cepat saji tersebut ditandai dengan memasukkan sedotan plastik kedalam peti sebagai tanda tidak lagi menggunakan sedotan plastik.

“Mulai hari ini tidak lagi gunakan sedotan di 189 restoran McDonald’s di Indonesia. Gerakan ini bisa mendorong masyarakat untuk mengurangi sampah khususnya sedotan plastik. Karena itu kita ingin mengajak tidak lagi menggunakan sedotan plastik,” kata Associate Director of Communications McDonald’s Indonesia Sutji Lantyka.

Tags: daur ulangmcdonald'smulaitanpasedotansampah plastik
Previous Post

Kopi, Warisan Dunia Islam Untuk Dunia

Next Post

Pelepasan Kontingen Kemah Nasional ke Cibubur oleh JSIT Bali

admin

admin

Next Post

Pelepasan Kontingen Kemah Nasional ke Cibubur oleh JSIT Bali

Studi Child Happiness

Orang Tua Belum Banyak Hadir dalam Bermain Bersama Anak

Peneliti mengumpulkan data dari bangkai paus yang terdampar di pantai di peraian Taman Nasional Wakatobi di Sultra. Paus sperma ditemukan terdampar pada Ahad (18/11).

Peristiwa Ikan Besar Terdampar dan Invasi Sampah Plastik

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Facebook Twitter Youtube Vimeo Instagram

Category

  • Bali
  • Berita
  • Budaya
  • Featured
  • Gagasan
  • Geopolitik, Kepemimpinan, Kaderisasi, Strategi Partai, Identitas Keumatan, Jaringan Global, Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
  • Harmoni
  • Headline
  • Inspirasi
  • Kabar
  • Mancanegara
  • Olahraga
  • Opini
  • Pariwisata
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Politik
  • Sejarah
  • Sponsored
  • Teknologi
  • Uncategorized
  • Warga Net
  • Wisata Halal

© 2020 EraMadani - Harmoni dan Inspirasi.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • TENTANG KAMI
  • BERITA
  • BALI
  • KABAR
  • FEATURED
  • TIM REDAKSI

© 2020 EraMadani - Harmoni dan Inspirasi.