ERAMADANI.COM, PAPUA – Polda Papua membantah TNI terlibat dalam penembakan pendeta Gereja Kemah Injil Indoneia (GKII), Yeremia Zanambani. Peristiwa penembakan itu terjadi pada (20/9/20) di Kabupaten Intan Jaya Papua.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengatakan bahwa tidak ada personel TNI dan Polri yang ditempatkan di Distrik Hitadipta, Kabupaten Intan Jaya.
“Yang ada hanya pos persiapan Koramil Hitadipta di sana. Isu yang beredar bahwa kasus penembakan dilakukan oleh aparat TNI itu tidak benar,” katanya, melalui keterangan resmi, Senin (21/9/20).
Informasi yang beredar di masyarakat ialah fitnah yang disebarkan oleh kelompok bersenjata atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Polda Papua menuding KKB yang menebar fitnah terkait TNI merupakan pelaku penembakan pendeta itu.
Dari kejadian tersebut, polisi akan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus tersebut, untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kasus penembakan yang dilakukan oleh KKB.
Berdasarkan keterangan polisi, tokoh agama itu meninggal sekitar pukul 19:00 WIT.
Kala itu pendeta Yeremia bersama istrinya sedang pergi ke kandang ternak babi untuk memberi makan. Namun, saat di TKP istrinya pulang terlebih dahulu.
Kronologi serupa juga dituturkan lewat kesaksian seorang mahasiswa Intan Jaya yang bernama Agustinus Ugipa.
Ia mengungkapkan bahwa kronologis penembakan itu terjadi saat almarhum pendeta Yeremia Zanambani hendak menuju lokasi peliharaan ternak babi untuk memberi makan.
“Karena lokasi kandang babi milik bapa pendeta almarhum Yeremias Zanambani itu letaknya lumayan jauh dari rumahnya,” jelas Agustinus Ugipa menggambarkan jarak rumah pendeta menuju kandang babi.
“Kurang lebih jaraknya kira-kira dari Abepura menuju Waena (Kota Jayapura),” sambungnya.
Siapa Pendeta Yeremia Zanambani?
Pendeta Yeremia Zanambani semasa hidupnya merupakan seorang hamba Tuhan yang dikenal berdedikasi tinggi dalam pelayanan serta pengabdian umat Tuhan di Intan Jaya.
Ia juga merupakan mantan Wakil Ketua Sinode Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Klasis Hitadipa, Intan Jaya.
Almarhum diketahui aktif sebagai Ketua Sekolah Tinggi Alkitab Theologia di Hitadipta, sekaligus menduduki jabatan struktur penasihat GKII wilayah 3 Papua.
Ia juga dikenal sebagai penerjemah Alkitab dari bahasa Indonesia ke bahasa Moni.
Kepala Penerangan Kogabwihan III, Kol Czi IGN Suriastawa menyatakan penembakan Pendeta Yeremia menambah daftar panjang korban keganasan KKB di Papua.
Ia mengatakan bahwa beberapa hari lalu, KKB Papua menyerang satu warga sipil dan dua prajurit TNI. (LWI)