ERAMADANI.COM, KAIRO – Senin (29/07/2019) lalu, dua pelajar dari Universitas Al-Azhar asal Indonesia tutup usia terseret arus bawah hingga tenggelam di Sungai Nil, daerah Qanatir, Mesir.
Ainur Rahman yang sedang berlibur, ditemukan wafat setelah berusaha menyelamatkan Mutawakkil Alallah saat berenang di sungai Nil.
Saudara Ainur Rahman merupakan pelajar asal Pamekasan, Madura. Sampai di Kairo pada tahun 2017 sebagai angkatan Zaahera.
Saat akhir hayatnya terlibat aktif sebagai ketua IKBAL Korda Kairo. Ia juga aktif di beberapa kegiatan Fosgama dan kajian SAS.
Saudara Mutawakkil Alallah, lulus dari Ponpes Al-Amien Madura pada tahun 2015, tahun yang sama dengan Ainur Rahman.
Kendati demikian, Mutawakkil lebih dulu datang ke Kairo pada tahun 2016 sebagai angkatan Mafaza.
Di Masisir, Mutawakkil tergabung dengan kekeluargaan Gamajatim. Ia aktif dalam beberapa kegiatan PCINU Mesir. Dan menjadi vokalis dalam grup banjari NU, An-Nahdloh.
Kronologi Kejadian Tenggelam
Keduanya bersama 16 anggota IKBAL Korda ke Qonatir pada hari Senin itu, pada pukul 10.00 Waktu Kairo untuk berlibur.
Dari awal, konsentrasi teman-teman berada di pinggir sungai untuk memancing dan sebagian kecil ada yang berenang.
Pada 14.00, Akil berenang bersama tiga orang temannya. Akil yang mencoba berenang ke tengah sungai, sempat ditegur oleh beberapa orang.
Akan tetapi teguran tersebut mungkin tidak terdengar, akhirnya korban terseret arus bawah sungai. Setelah korban meminta tolong, teman-teman yang berada di pinggir sungai, mencoba meminta bantuan.
Kepada warga, mencari polisi dsb. Ainur Rahman yang sedang memancing di tepi sungai, reflek menolong korban. Ainur memang bisa berenang.
Namun, kondisi kesehatannya pada saat itu kurang baik. dikarenakan sakit dan semalaman mempersiapkan rihlah ke Qanatir dan belum tidur.
Kendati begitu, Akil sempat dipegang. Dan berusaha diselamatkan.
Akan tetapi perbedaan bobot badan membuat Ainur yang mencoba menarik Akil ketengah, ikut tertarik oleh arus bawah sungai.
Setelah Ainur meminta bantuan kepada teman-teman yang berada di pinggir sungai dengan teriakan minta tolong, mereka mencari bantuan kepada warga.
Tersebab tidak ada yang mampu berenang, meminta warga untuk menolong pilihan terakhir.
Namun, miris warga pun tidak bisa berenang. Selang 20 menit, tiga polisi ketemu, namun mereka juga tidak mampu berenang. Akhirnya polisi pun menelpon tim SAR.
Baru setelah 30 menit, tim penyelam masuk ke sungai dan menemukan Ainur setelah 5 menit di dalam air.
Sayangnya, Ainur yang telah tenggelam selama kurang lebih satu jam, nyawanya tidak dapat diselamatkan.
Info Dari KBRI Kairo

Alhamdulillah sekitar pukul 14.25 waktu Cairo jasad Almarhum Muhammad Mutawakkil ditemukan disekitar tempat pencucian warga pinggir sungai Nil.
Kondisi jasad hanya dapat ditarik dan telah dimasukkan kedalam ambulance untuk disemayamkan sementara di RS. Qalyubiyah. (HAD)