ERAMADANI.COM – Seorang ulama bernama Amir bin Abdullah at-Tamimi merupakan ulama yang sangat saleh, pernah suatu ketika ia kedapatan berdoa meminta tiga permohonan yang luar biasa.
Sejarah Singkat Kehidupan Amir bin Abdullah at-Tamimi
Amir bin Abdullah at-Tamimi adalah seorang ulama dari generasi Tabi’in.
Amir pernah belajar fiqih dan Al-qur’an kepada sahabat Nabi yang mulia, yakni Abu Musa al-Asyari radiallahu ‘anhu.
Ia juga meriwayatkan hadis Rasulullah secara sahih dan bersambung.
Ketika Amir merasa cukup matang ilmunya, ia membagi kehidupannya menjadi tiga bagian.
Pertama, Sebagian waktunya ia gunakan dalam halaqah zikir untuk mengajar Al-qur’an di Masjid Bashrah waktu itu.
Kedua, Sebagian waktunya juga ia gunakan untuk menyendiri beribadah kepada Allah dengan salat, bahkan hingga kedua kakinya bengkak.
Ketiga, Sebagian waktunya lagi ia gunakan untuk menghunuskan pedang dalam rangka berjihad pada jalan Allah.
Tiga Doa Amir bin Abdullah at-Tamimi yang Luar Biasa
Suatu ketika, Amir pernah bepergian dan termasuk dalam rombongan seorang dari Bashrah.
Ketika malam telah tiba, rombongan tersebut singgah ke hutan.
Berdasarkan cerita, Amir mengemasi barang-barangnya, mengikat kudanya ke pohon, melonggarkan talinya, mengumpulkan rumput, dan memberikannya kepada kudanya.
Setelah melakukan hal itu, Amir masuk ke hutan. Orang Bashrah tersebut mengikuti Amir ke hutan dengan keinginan melihat apa yang Amir perbuat dalam hutan pada malam hari.
Ternyata orang Bashrah itu mendapati Amir sedang salat.
“Aku belum pernah melihat salat yang lebih bagus, lebih sempurna dan lebih khusyuk daripada salatnya,” kata orang Bashrah itu.
Singkat cerita, Amir melaksanakan ibadah hingga menjelang subuh.
Ketika ia telah selesai mengerjakan 2 rakaat salat wajib itu, Amir kemudian berdoa dan salah satu doanya seperti ini.
Selesai berdoa Amir berdiri, lalu ia mendapati orang Bashrah yang mengintipnya.
Terjadi perbincangan antara Amir dengan orang Bashrah itu, Amir meminta agar orang Bashrah itu tidak menceritakan apa yang ia saksikan.
Namun, orang Bashrah tersebut memberi Amir pilihan, antara Amir memberitahukan apa tiga hal yang ia pinta atau orang Bashrah itu akan memberitahukan orang-orang apa yang ia lihat dari Amir.
Amir Terpaksa Memberitahukan 3 Hal yang Ia Pinta
Mendengar hal itu, orang Bashrah itu menasihati Amir agar ia menyayangi dirinya sendiri, sebab Amir pada siangnya berpuasa dan mengisi malamnya dengan salat.
Orang Bashrah melanjutkan, sesungguhnya neraka dapat terhindari dan surga dapat teraih dengan lebih sedikit dari yang Amir lakukan.
Akan tetapi, Amir menjawab bahwa sesungguhnya ia benar-benar khawatir bila menyesal pada hari kiamat kelak.
Oleh karenanya, ia bersungguh-sungguh untuk beribadah selama ia mampu mengupayakannya. (ERK)