ERAMADANI.COM, DENPASAR – Gubernur Koster sampaikan pidato akhir tahun sekaligus menyongsong tahun baru 2020 pada Jumat (20/12) malam di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali di Denpasar.
Gubernur Provinsi Bali yang pula didampingi Wakil Gubernur menekankan, dalam era keterbukaan seperti saat ini, akuntabilitas wajib diberikan kepada masyarakat. Itu bertujuan agar masyarakat tahu apa yang telah dan akan dilakukan pemerintah.
“Masyarakat perlu lebih memahami tentang arah kebijakan Pemprov Bali sesuai visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui pola pembangunan semesta berencana menuju Bali Era Baru,” kata Gubernur yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali.
“Yakni menjaga kesucian alam Bali beserta isinya, sekala niskala, sesuai prinsip Trisakti Bung Karno,” jabarnya pada kesempatan tersebut.
Visi menuju Bali Era Baru tersebut diwujudkan dengan menata secara fundamental dan komprehensif pembangunan Bali yang mencakup tiga aspek utama: Alam, Krama, dan Kebudayaan Bali.
Ketiganya sesuai dengan nilai-nilai Tri Hita Karana, yang berakar dari kearifan lokal Sad Kerthi. yaitu: Atma Kerthi, Wana Kerthi, Danu Kerthi, Segara Kerthi, Jana Kerthi, dan Jagat Kerthi, ucapnya.
Pada kesempatan itu, Gubernur Koster juga membeberkan sisi makro ekonomi (sampai triwulan III tahun 2019, data BPS). Dimana menunjukkan pencapaian yang sangat menggembirakan, yaitu pertumbuhan ekonomi Bali cukup kuat sebesar 5,67%, di atas rata-rata nasional sebesar 5,04%.
Sementara tingkat inflasi cukup rendah sebesar 2,74%, di bawah rata-rata nasional sebesar 3,1%. Sementara tingkat kemiskinan tercatat sebesar 3,79%, menurun dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar 4,01%.
“Namun demikian, untuk tingkat pengangguran kita terhitung sebesar 1,52%, meningkat dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar 1,37%.” ujar Gubernur kelahiran Sembiran, Buleleng itu.
Berbicara mengenai nilai ekspor Bali, Gubernur Koster menyatakan cukup membanggakan. Nilai ekspor Bali jauh lebih tinggi dibandingkan nilai impor, yakni tercatat surplus sebesar US$ 239,85 juta.
Peraturan Baru Gubahan Gubernur Koster
Di hadapan jubelan warga di Panggung Terbuka Ardha Candra, Gubernur juga membeberkan pencapaian pembangunan Bali.
Dimana targetnya masih berlanjut sampai akhir tahun 2019 dengan diperkuatnya konsolidasi kebijakan dengan pembentukan 5 (lima) Peraturan Daerah dan 14 (empat belas) Peraturan Gubernur.
Dari 5 (lima) Perda tersebut, terdapat 2 (dua) Peraturan Daerah yang baru diundangkan tahun ini.
Salah satunya Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2019 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah. Isinya tentang pembentukan organisasi perangkat daerah baru yaitu Badan Riset dan Inovasi Daerah serta Dinas Pemajuan Masyarakat Adat.
“Berikutnya, telah diundangkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2019 tentang Sistem Pertanian Organik,” katanya.
Sedangkan dari 14 Pergub, terdapat 5 Peraturan Gubernur di antaranya yang baru diundangkan, yaitu Pergub Bali Nomor 34 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Desa Adat di Bali.
Selanjutnya Pergub Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih. Serta Pergub Bali Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber.
Pergub Bali Nomor 48 Tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai. Terakhir Pergub Bali Nomor 55 Tahun 2019 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Bali.
“Peraturan Daerah dan Peraturan Gubernur tersebut merupakan dasar hukum yang sangat diperlukan dan penting untuk menata secara fundamental dan komprehensif pembangunan Bali.”
“Sehingga penyelenggaraan pembangunan memiliki arah, kepastian, permanen, dan berkelanjutan dalam mencapai terwujudnya visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” ujarnya menjelaskan.
Adat Tumbuh Seiring Dengan Teknologi dan Infrastruktur
Lanjut Gubernur, yang patut dicatat adalah telah difasilitasinya wahana untuk berkembangnya seni modern dengan telah diselenggarakannya Festival Seni Bali Jani.
Festival tersebut dilaksanakan untuk yang pertama kalinya dilaksanakan pada tahun ini.
“Penyelenggraan festival seni modern ini telah mendapat respon positif dari generasi milenial,” ucapnya.
Di bidang infrastruktur, Gubernur menyampaikan telah dilaksanakan dan disiapkan rencana strategis pembangunan darat, laut dan udara secara terintegrasi dan terkoneksi.
“Telah diselesaikan pembangunan shortcut ruas jalan Mengwitani-Singaraja pada titik 3-4 dan titik 5-6. Peresmian penggunaannya kan dilakukan dalam beberapa hari ke depan ini,” jelasnya.
Lalu ada pula pembangunan Pelabuhan Tanah Ampo, Kabupaten Karangasem, pengembangan terminal dan parkir Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Pembangunan Bendungan Sidan di wilayah perbatasan Kabupaten Badung, Gianyar, dan Bendungan Tamblang di Kabupaten Buleleng.
Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini juga mengemukakan kebijakan pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai. Sehubungan dengan telah dilaksanakannya program Bali Resik Sampah Plastik secara rutin setiap bulan.
“Gerakan ini sudah diapresiasi dan dipuji oleh berbagai pihak dari seluruh dunia,” katanya, bangga.
Gubernur Koster juga menekankan pentingnya perjuangan UU Provinsi Bali sebagai kerangka hukum untuk menjaga Bali dan mengisi pembangunan sesuai dengan potensi alam, manusia dan budaya serta kearifan lokal masyarakat Bali.
Gubernur Koster Rencanakan Resolusi Bali 2020
Untuk tahun 2020 mendatang, kata Gubernur Koster membeberkan, banyak program dan kebijakan yang lebih menggigit. Ia berharap masyarakat Bali mendukung berbagai program positif yang lebih menggigit itu.
“Sebagai penutup, saya mengajak Sameton Sareng Sami, Krama Bali, marilah bersama-sama berderap, serentak, bergerak, kerja Fokus, Tulus, dan Lurus guna memajukan Bali bagi kesejahteraan dan kebahagiaan semua umat manusia. ‘One for All, and All for One’. Marilah kita sambut tahun baru 2020 dengan penuh semangat dan optimisme,” katanya, disambut tepuk tangan membahana dari hadirin.
Sementara itu, Kadis Kebudayaan Provinsi Bali I Wayan ‘Kun’ Adnyana menguraikan, pidato akhir tahun yang jatuh tepat 1 tahun 3 bulan kepemimpinan Koster-Ace, dikemas dalam gelaran budaya multi genre, tradisi hingga modern. “Ini adalah pestanya masyarakat Bali kolosal dan multimedia yang diharapkan menjadi kebahagiaan bersama. Semoga pidato akhir tahun gubernur bisa diresapi dan dipahami masyarakat, terutama generasi muda,” ujarnya.
Dijelaskan Adnyana, penghargaan Kerthi Bhuwana Sandhi (KBS) Nugraha 2019 dari Pemerintah Provinsi Bali merupakan penghargaan yang diberikan sebagai bentuk apresiasi dan implementasi visi misi Pemerintah Provinsi Bali atas pengabdian kerja kreatif serta kontribusi komunitas seni dalam bidang pemajuan seni tradisi dan seni modern.
Seni Budaya Yang Makin Diperhatikan
“Visi misi tersebut diwujudkan dalam bentuk upaya menjaga kelestarian dan mengembangkan karya-karya berbasis budaya tinggi warisan para leluhur, seperti tari, tetabuhan, lukisan, patung, arsitektur, dan kerajinan rakyat yang bersumber dari nilai kearifan lokal,” paparnya.
Ia mengharap, tradisi seni dan budaya sebagai tata cara kehidupan masyarakat. Melalui upaya pelestarian berkelanjutan, di bidang pendidikan. Pemerintah Provinsi Bali disebutnya telah melakukan seleksi dan verifikasi tentang seni oleh dewan juri yang antara lain Rektor ISI Denpasar I Gede Arya Sugiartha, budayawan I Made Bandem, pemerhati seni budaya Bali Gede Nala Antara, budayawan I Putu Wirata Dwikora dan Ketua PWI Bali IGMB Dwikora Putra.
Tercatat 40 sanggar dan komunitas seni mendapat piagam penghargaan dan uang tunai sebesar Rp 50 juta yang diserahkan langsung oleh Gubernur Bali Wayan Koster dan Wagub Cok Ace.
Antara lain terdapat nama-nama seperti Yayasan Suar Agung Bali, Sanggar Seni Kecupu Mas, Laboratorium Studi Teater, Yayasan Penggak Men Mersi, dan masih ada puluhan lainnya.
Sementara penghargaan khusus Bali Brand diberikan kepada AA Oka Sinar (kuliner babi guling) Agus Teja Sentosa alias Gus Teja (musik etnik) Nengah Natya (coco grup/ritel), I Gusti Made Arsawan (tenun), Gede Suarsa (pipet bambu) dan Gede Pusaka (kopi banyuatis).
Hadir dalam acara tersebut, tampak Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster, Ny Cokorda Putri Haryani Ardhana Sukawati, anggota DPR dan DPD RI Dapil Bali, Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama, bupati/wali kota se-Bali, dan jajaran FKPD Provinsi Bali. (HAD/RLS)