ERAMADANI.COM, SINGARAJA – Ahad (22/12/2019) kemarin, PW PII Bali mengajak para millenial atau anak muda mengikuti Pelatihan Kepemimpinan untuk mengisi liburan semester akhir tahun.
Pelatihan ini dilakukan untuk menjaga nafas dalam sebuah gerakan organisasi yang merupakan hal wajib dilakukan untuk mengembangkan kemampuan para anggota di dalamnya.
Salah satu kegiatan yang bisa menambah nilai lebih bagi para anggota sebuah organisasi adalah dengan mengadakan latihan kepemimpinan untuk mendidik para kader di sebuah organisasi.
Rangkaian Acara Pelatihan Kepemimpinan

Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia (PII) Provinsi Bali mengadakan latihan kepemimpinan bertajuk “Leadership Basic Training” selama 1 minggu dari tanggal (22/12/2019) s.d (29/12/2019).
Kegiatan Leadership Basic Training dipusatkan di MIN 2 Buleleng di Jalan Dewi Sartika No 5 B Kampung Anyar Singaraja, Kabupaten Buleleng.
Sedangkan untuk pembukaan kegiatan Leadership Basic Training dilakukan di Masjid Baiturrahmah Singaraja.
Peserta kegiatan adalah pelajar muslim Se -Bali, dengan jumlah 44 peserta yang merupakan utusan pengurus daerah Pelajar Islam Indonesia (PII) di tiap kabupaten.
Para peserta yang menjadi delegasi Leasership Basic Training merupakan anggota aktif PII. Peserta terdaftar berasal dari Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Karangasem.
Leadership Basic Training PII merupakan kegiatan pelatihan dan pembinaan kepemimpinan dasar yang dilaksanakan oleh Pelajar Islam Indonesia (PII) Bali.
Sebuah upaya untuk membina mental peserta dan mengembangkan apresiasi serta implementasi ajaran (syariat) islam bagi pelajar Islam.
Dampaknya di masa yang akan datang adalah alumni leadership basic training bisa menjadi seorang pemimpin yang handal baik untuk diri sendiri maupun pemimpin ummat di masa depan.
Adapun tema yang diangkat kali ini adalah “Muslimlenial : Berkarya dan Berbudaya”. Makna yang terkadung dalam tema tersebut adalah para peserta bisa menjadi pemimpin.
Pemimpin yang bukan hanya pandai mengatur dan mengelola tugas, tapi juga mampu menjaga budaya Bali lahir di lingkungan sekitarnya.
Serta diharapkan anak muda bisa produktif untuk berkarya sesuai kemampuan masing-masing demi kemajuan bangsa dan negara terlebih untuk agama.
Kegiatan Leadership Basic Training

Kegiatan Leadership Basic Training terbagi menjadi dua kegiatan, pertama didalam ruangan dimana peserta mengikuti arahan dari para instruktur dengan metode yang berbeda.
Metode yang digunakan antara lain bedah kasus tentang keislaman, curah pendapat, games, dan roleplay. Kedua kegiatan yang paling seru adalah diluar ruangan dengan materi tadabur alam dan field work (audiensi).
Para instruktur yang mengisi kegiatan ini selama satu minggu antara lain Zakaria Abdul Jalil (Kabid 3 eksternal PW PII Bali), M. Rizqon Alfarizal (Sekretaris umum PW PII Bali).
Rosiyani Ismi Dwi Saputri (Sekretaris PD PII Buleleng), Ferdiansyah (Kadep Training dan Kursus PW PII Bali) ,Dinda Suci R ( Bendahara PW PII Bali), Fikri Abdul G. (Kabid 2 PPO PW PII Bali ).
Fadzrul Afyan (Ketum PW PII Bali) , Nur Sukma M. (Kabid 4 Keputrian PW PII Bali) ,Faizal Alif N. (Kadep Ta’lim PW PII Bali) Wayan Milda P (Ketum PD PII Buleleng).
Nurshinta M. ( Kabid 1 Kaderisasi PD PII Denpasar ), Yadi Jatianto P ( Kabid 2 PPO PD PII Badung), Silah Patricia Agustin ( Kabid 2 PPO PD PII Buleleng) , Agung Pangestu (Ketum PD PII Denpasar) dan Syahrul Ramadhan (Ketum PD PII Badung).
Ketua Panitia Leadership Basic Training PW PII Bali yakni Dewi Ayu Lestari menjelaskan bahwa PII bukanlah sebuah organisasi politik
“PII adalah sebuah organisasi Islam ekstra-sekolah yang mewadahi para pelajar serta mahasiswa. PIO berdiri secara independen, berasaskan islam, bergerak dalam dunia pendidikan dan kebudayaan” ungkap pelajar SMKN 3 Singaraja ini.
PII berfokus pada 4 hal

“Empat hal fokus PII adalah wadah bagi pelajar untuk mewujudkam sukses study, tempat berlatih untuk memulai organisasi”, imbuh Dewi.
“Kemudian alat perjuangan pelajar dalam mewujudkan hak dan kewajibannya, serta wadah untuk bersam-sama membentuk pribadi muslim” lanjutnya.
Hal yang paling penting dalam mengikuti kegiatan ini adalah para pelajar diajak untuk refreshing setelah satu semester berjibaku belajar di bangku pendidikan
“Adapun manfaat mengikuti kegiatan leadership PII sangat banyak. Bisa mengisi liburan sekolah dengan kegiatan positif, bertemu dengan teman-teman pelajar muslim se Bali, membuka wawasan, dan mendapat ilmu baru” tutupnya. (HAD)