ERAMADANI.COM, DENPASAR – Pemerintah Indonesia sejak zaman Presiden Bung Karno berada di barisan pembela Palestina. Hubungan keduanya memang sudah terjalin lama.
Bahkan sejak Bung Karno belum memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Karena ia merupakan salah seorang pemimpin yang selalu membela perjuangan bangsa-bangsa tertindas.
Ia dikenal sangat gigih membela perjuangan rakyat tertindas. Soekarno boikot produk Amerika dan negara USA sejak dulu.
Sekilas Tentang Bung Karno Yang Gencar Membela Palestina
Dalam buku Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri karya M. Zein Hassan, dukungan rakyat Palestina untuk kemerdekaan Indonesia itu terjadi sejak 1944.
Melalui siaran radio pada 6 September 1944 Mufti besar Palestina Syekh Muhammad Amin Al-Husaini dan seorang saudagar kaya Palestina, Muhammad Ali Taher mewartakan dukungan tersebut.
Pada 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamasikan kemerdekaan. Di bawah Presiden Soekarno, Indonesia juga mendukung rakyat Palestina untuk mendapatkan kemerdekaan dari penjajahan Israel.
Pada 1962, ketika di Jakarta diselenggarakan Asian Games ia menolak kehadiran kontingen Israel. Jakarta terpaksa harus menghadapi konsekuensi dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang menarik diri sebagai pelindung AG IV.
Bahkan, IOC melarang benderanya dikibarkan di Jakarta. Puncaknya, Indonesia keluar IOC. Setahun kemudian, Indonesia menyelenggarakan Ganefo (Games of the New Emerging Forces) di Jakarta, yang dihadiri 48 negara.
Sebelumnya (1957), ketika kesebelasan PSSI lolos di zona Asia dan tinggal menghadapi untuk ikut ke Piala Dunia, Indonesia menolak untuk main di Jakarta atau di Tel Aviv.
Indonesia hanya mau bermain di tempat netral, tanpa lagu kebangsaan. Tapi persatuan sepak bola dunia (FIFA) menolak usul RI. Akibatnya Indonesia terhambat ke Piala Dunia.
Ketika Indonesia keluar dari PBB pada 7 Januari 1964, Bung Karno yang menuduh PBB merupakan kepanjangan tangan AS dan sekutunya, menamakan PBB lebih jelek dari mimbar omong kosong. Presiden soekarno sangat anti Amerika.
Apa yang dikemukakan presiden pertama RI 40 tahun lalu kini jadi kenyataan. Ketika terjadi agresi Israel ke Palestina saat ini, PBB hanya menyerukan agar menarik diri dari dan ketika seruan ini tidak digubris Israel, PBB bungkam seribu bahasa. (HAD)