• Tentang Kami
  • Berita
  • Inspirasi
  • Harmoni
  • Wisata Halal
  • Warga Net
  • Tim Redaksi
No Result
View All Result
Era Madani
  • Bali
  • Berita
  • Kabar
  • Featured
  • Inspirasi
  • Harmoni
  • Budaya
  • Pariwisata
  • Sejarah
  • Gagasan
  • Warga Net
  • Wisata Halal
Era Madani
  • Tentang Kami
  • Berita
  • Inspirasi
  • Harmoni
  • Wisata Halal
  • Warga Net
  • Tim Redaksi
    animate
No Result
View All Result
Era Madani
No Result
View All Result
Home Bali

Biografi ‘Sang Pencerah’ KH. Ahmad Dahlan

admin by admin
November 19, 2019
in Bali, Berita, Kabar
0 0
0
KH. Ahmad Dahlan

KH. Ahmad Dahlan telah mempelopori kebangkitan ummat Islam untuk menyadari nasibnya sebagai bangsa terjajah yang masih harus belajar dan berbuat, -Idprajuritpena.blogspot.com

893
SHARES
5.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

ERAMADANI.COM, DENPASAR – KH. Ahmad Dahlan dikenal sebagai pendiri Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Ia juga merupakan seorang ulama dan salah satu tokoh pembaharuan Islam di Nusantara.

Berkat perjuangan dan jasa jasa serta sumbangsih KH Ahmad Dahlan. Pemerintah Indonesia menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepadanya.

Profil KH. Ahmad Dahlan

Kyai Haji Ahmad Dahlan merupakan anak keempat dari tujuh orang bersaudara yang keseluruhan saudaranya perempuan, kecuali adik bungsunya.

Ia dilahir di daerah istimewa Yogyakarta Jawa Tengah, pada 1 Agustus 1868 dan meninggal di kota yang sama pada 23 Februari 1923, dengan nama kecilnya adalah Muhammad Darwis.

Ia adalah putra dari keluarga K.H. Abu Bakar yang merupakan seorang ulama dan khatib terkemuka di Masjid Besar Kasultanan Yogyakarta pada masa itu.

Dan ibu dari K.H. Ahmad Dahlan adalah puteri dari H. Ibrahim yang juga menjabat penghulu Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat pada masa itu.

Dilansir dari Biografiku.com, Pendiri Muhammadiyah ini termasuk keturunan yang kedua belas dari Maulana Malik Ibrahim, salah seorang yang terkemuka di antara Walisongo, yaitu pelopor penyebaran agama Islam di Jawa.

Silsilahnya tersebut ialah Maulana Malik Ibrahim, Maulana Ishaq, Maulana Ainul Yaqin, Maulana Muhammad Fadlullah (Sunan Prapen), Maulana Sulaiman Ki Ageng Gribig (Djatinom).

Demang Djurung Djuru Sapisan, Demang Djurung Djuru Kapindo, Kyai Ilyas, Kyai Murtadla, KH Muhammad Sulaiman, KH Abu Bakar, dan Muhammad Darwisy (Ahmad Dahlan).

Riwayat Pendidikan KH Ahmad Dahlan

Pada umur 15 tahun, ia pergi haji dan tinggal di Mekah selama lima tahun. Pada periode ini, Ahmad Dahlan mulai berinteraksi dengan pemikiran-pemikiran pembaharu dalam Islam, seperti Muhammad Abduh, Al-Afghani, Rasyid Ridha dan Ibnu Taimiyah.

Ketika kembali pulang ke kampungnya tahun 1888, ia berganti nama menjadi Ahmad Dahlan. Pada tahun 1903, ia bertolak kembali ke Mekah dan menetap selama dua tahun.

Menikah Dengan Nyai Ahmad Dahlan

KH. Ahmad Dahlan sempat berguru kepada Syeh Ahmad Khatib yang juga guru dari pendiri NU, yaitu KH Hasyim Asyari.

Sepulang dari Mekkah, ia menikah dengan Siti Walidah, sepupunya sendiri, anak Kyai Penghulu Haji Fadhil, yang kelak dikenal dengan Nyai Ahmad Dahlan, seorang Pahlawanan Nasional dan pendiri Aisyiyah.

Dari perkawinannya dengan Siti Walidah, KH Ahmad Dahlan mendapat enam orang anak yaitu Djohanah, Siradj Dahlan, Siti Busyro, Irfan Dahlan, Siti Aisyah, Siti Zaharah. Disamping itu KH Ahmad Dahlan pernah pula menikahi Nyai Abdullah, janda H. Abdullah.

Ia juga pernah menikahi Nyai Rum, adik Kyai Munawwir Krapyak. KH Ahmad Dahlan juga mempunyai putera dari perkawinannya dengan Nyai Aisyah (adik Adjengan Penghulu) Cianjur yang bernama Dandanah. Ia pernah pula menikah dengan Nyai Yasin Pakualaman Yogyakarta.

Bergabung Dengan Organisasi Budi Utomo

Dengan maksud mengajarkan agama, pada tahun 1909 Kiai Dahlan masuk Boedi Oetomo sebuah organisasi yang melahirkan banyak tokoh-tokoh nasionalis. Ia memberikan pelajaran-pelajaran untuk memenuhi keperluan anggota.

Pelajaran yang diberikannya terasa sangat berguna bagi anggota Boedi Oetomo sehingga para anggota Boedi Oetomo ini menyarankan agar ia membuka sekolah sendiri yang diatur dengan rapi dan didukung oleh organisasi yang bersifat permanen.

Hal tersebut dimaksudkan untuk menghindari nasib seperti pesantren tradisional yang terpaksa tutup bila kiai pemimpinnya meninggal dunia.

Mendirikan Muhammadiyah

Saran itu kemudian ditindaklanjuti Kiai Dahlan dengan mendirikan sebuah organisasi yang diberi nama Muhammadiyah pada 18 November 1912 (8 Dzulhijjah 1330).

Organisasi ini bergerak di bidang kemasyarakatan dan pendidikan. Melalui organisasi inilah beliau berusaha memajukan pendidikan dan membangun masyarakat Islam.

Pemikiran KH Ahmad Dahlan

Pemikiran KH Ahmad Dahlan bahwa Islam hendak didekati serta dikaji melalui kacamata modern sesuai dengan panggilan dan tuntutan zaman, bukan secara tradisional.

Beliau mengajarkan kitab suci Al Qur’an dengan terjemahan dan tafsir agar masyarakat tidak hanya pandai membaca ataupun melagukan Qur’an semata, melainkan dapat memahami makna yang ada di dalamnya.

Dengan demikian diharapkan akan membuahkan amal perbuatan sesuai dengan yang diharapkan Qur’an itu sendiri. Menurut pengamatannya, keadaan masyarakat sebelumnya hanya mempelajari Islam dari kulitnya tanpa mendalami dan memahami isinya.

Sehingga Islam hanya merupakan suatu dogma yang mati. Di bidang pendidikan, ia mereformasi sistem pendidikan pesantren zaman itu.

Yang menurutnya tidak jelas jenjangnya dan tidak efektif metodenya lantaran mengutamakan menghafal dan tidak merespon ilmu pengetahuan umum.

Maka KH Ahmad Dahlan mendirikan sekolah-sekolah agama dengan memberikan pelajaran pengetahuan umum serta bahasa Belanda. Bahkan ada juga Sekolah Muhammadiyah seperti H.I.S. met de Qur’an. Sebaliknya, beliau pun memasukkan pelajaran agama pada sekolah-sekolah umum.

Ia terus mengembangkan dan membangun sekolah-sekolah. Sehingga semasa hidupnya, beliau telah banyak mendirikan sekolah, masjid, langgar, rumah sakit, poliklinik, dan rumah yatim piatu.

Kegiatan dakwah pun tidak ketinggalan. Beliau semakin meningkatkan dakwah dengan ajaran pembaruannya. Di antara ajaran utamanya yang terkenal, beliau mengajarkan bahwa semua ibadah diharamkan kecuali yang ada perintahnya dari Nabi Muhammad SAW.

Beliau juga mengajarkan larangan ziarah kubur, penyembahan dan perlakuan yang berlebihan terhadap pusaka-pusaka keraton seperti keris, kereta kuda, dan tombak.

Di samping itu, beliau juga memurnikan agama Islam dari percampuran ajaran agama Hindu, Budha, animisme, dinamisme, dan kejawen. (ZAN)

Tags: BaliIndonesiaIslam Itu Indahislam NusantaraKH. Ahmad DahlanMuhammadiyahPahlawan NasionalPotret BaliPotret IndonesiaSejarah Indonesia
admin

admin

Stay Connected

  • 4.4M Fans
  • 27.5k Followers
  • 108k Subscribers

Popular Post

  • wali songo

    Peranan Wali Songo Dalam Menyebarkan Agama Islam di Indonesia

    5683 shares
    Share 2275 Tweet 1420
  • Mengenal Titik Bekam dalam Pengobatan Islam

    3079 shares
    Share 1247 Tweet 764
  • Traveling Ala Muslimah Masa Kini

    1451 shares
    Share 582 Tweet 362
  • Sosok Ular Berkepala 1000 yang Selalu Memayungi Dewa Visnu dalam Agama Hindu

    1181 shares
    Share 472 Tweet 295
  • Waspadai Email Penipuan Berkedok Rekrutmen Brand Ambassador

    725 shares
    Share 290 Tweet 181

Follow Our Page

Facebook Twitter Youtube Vimeo Instagram

Category

  • Bali
  • Berita
  • Budaya
  • Featured
  • Gagasan
  • Harmoni
  • Headline
  • Inspirasi
  • Kabar
  • Mancanegara
  • Opini
  • Pariwisata
  • Sejarah
  • Uncategorized
  • Warga Net
  • Wisata Halal

Recent News

Food Festival

Peluang Bali Ekspor Komoditas Pertanian ke Jepang Melalui Food Festival

Maret 3, 2021
Jenis Hati

Inilah 3 Jenis Hati yang Cerminkan Diri

Maret 3, 2021

© 2020 EraMadani - Harmoni dan Inspirasi.

No Result
View All Result
  • TENTANG KAMI
  • BERITA
  • BALI
  • KABAR
  • FEATURED
  • TIM REDAKSI

© 2020 EraMadani - Harmoni dan Inspirasi.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In