ERAMADANI.COM, DENPASAR – Sabtu (05/10/2019) lalu, Teater Orok Universitas Udayana melakukan roadshow teater dalam rangka pentas kemanusiaan di sekitar Denpasar.
Roadshow pentas kemanusian ini dilakukan selama dua hari di dua tempat yang berbeda, yaitu di Lippo Mall, Renon dan Level 21 Mall.
Hari pertama roadshow dilakukan di Lippo Mall mulai pukul 15:00 wita, dan dipentaskan pula pada hari kedua di Level 21 Mall pada jam yang sama.
Pentas Kemanusiaan Teater Orok
Roadshow Pentas Kemanusiaan ini merupakan program kerja dari komunitas teater tingkat kampus yang menjadi salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Universitas Udayana ini.
Tujuan dari kegiatan ini ialah untuk memberikan informasi dan pengenalan kepada masyarakat lokal ataupun mancanegara.
Informasi yang dimaksud adalah seputar kondisi negara saat ini yang dianggap sedang sakit. Khususnya karena sedang mengalami bencana kabut asap yang ada di Pulau Sumatra dan Kalimantan.
Dengan begitu, UKM ini memberikan aksi drama teater yang mengandung penjelasan kepada masyarakat agar memahami situasi kebencanaan di Indonesia saat ini.
Untuk memastikan tujuan dari acara ini bisa tersampaikan dengan baik, UKM Teater Orok menggandeng Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) wilayah Bali.
Kolaborasi ini pun menghasilkan kerjasama yang baik antara kedua instansi dalam dua bidang yang berbeda tersebut. Teater Orok yang merupakan komunitas teater dapat memformat penampilan drama yang mengandung pesan kemanusiaan yang dibidangi ACT – MRI.
Pentas kemanusiaan juga disponsori oleh Dexplore Management Bali. Kolaborasi ketiganya memudahkan kegiatan yang sarat dengan kritik itu dimudahkan dalam perizinannya.
Acara ini berlangsung dengan metode teaterikal, sebuah metode drama yang bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat.
“Kita kerjakan dengan format tersebut agar masyarakat yang melihat dapat merasakan bagaimana kondisi saudara setanah air yang terkena bencana kabut asap”, tutur Antoni selaku pengurus ACT Bali.
Donasi Untuk Kemanusiaan Dalam Pentas
Antusiasme masyarakat juga terlihat ketika menyambut kegiatan ini, di tandai dengan banyaknya masyarakat yang ‘tersihir’ untuk menonton kegiatan teatrikal tersebut.
Serta yang lebih mengagumkan adalah masyarakat seakan peka dengan keadaan yang terjadi pada negeri tercinta saat ini. Kepekaan ini pun menggerakkan hati masyarakat untuk memberikan sumbangannya pada stand donasi yang disediakan oleh ACT-MRI Bali.
Donasi yang di dapatkan dari pementasan ini tenttunya akan langsung ditujukan kepada pihak-pihak yang membutuhkan dalam bencana karhutla Indonesia.
ACT-MRI pun menyampaikan himbauannya kepada masyarakat Indonesia khususnya di Bali untuk bisa lebih perhatian terhadap bencana yang ada dalam negeri. (RIE)