ERAMADANI.COM, CHINA – Belum usai dunia melawan Corona Virus, kini China diserang Norovirus. Virus ini dilaporkan telah menyerang lebih dari 70 mahasiswa Universitas Keuangan dan Ekonomi Shanxi, Kota Taiyuan, Provinsi Shanxi.
Kemunculan Norovirus ini terjadi sejak 7 oktober lalu, tetapi baru terlaporkan oleh pihak universitas pada Senin, 12 Oktober 2020 lalu.
Sejumlah mahasiswa yang terserang virus ini mengalami gejala muntah-muntah dan diare. Beberapa mahasiswa yang sakit langsung ditempatkan ke asrama pria terdekat.
Pada Kamis pekan lalu, pihak Universitas menyatakan bahwa setelah mendapat perawatan kondisi mahasiswa tersebut kian membaik, bahkan beberapa dari mereka telah pulih.
Norovirus sebenarnya bukan virus baru yang muncul pada negera ini, wabah tersebut sempat terjadi akibat pesan antarmakanan yang tidak higenis pada tahun 2018.
Saat itu ada sebanyak 157 orang terinfeksi pada sebuah laboratorium, akibat kondisi layanan pengiriman makanan yang kebersihannya tidak terjamin.
Namun, untuk kasus kali ini penyebab terserangnya mahasiswa oleh Norovirus belum terdeteksi.
Departemen pengawasan kesehatan kota tidak menemukan satu pun sumber makanan yang terkontaminasi pada kampus yang mungkin menyebabkan wabah.
Lebih lanjut, air minum kampus juga bukan sumber penyebab penyakit tersebut.
Sejak September 2020, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China melaporkan lebih dari 30 wabah Norovirus secara nasional menyerang warganya, dengan total 1.500 kasus.
Apa Itu Norovirus?
Norovirus merupakan virus yang berbeda dengan Corona Virus.
Jika Corona menyebar dari manusia ke manusia melalui cairan, Norovirus menyebar melalui kotoran yang terinfeksi.
Virus ini merupakan virus terbanyak kedua setelah Rotavirus yang menyebakan muntah dan diare akut.
Diare ini sangat berbahaya bagi anak-anak dan bahkan menyebabkan kematian.
Norovirus ini sebagai penyebab paling umum muntah-muntah dan diare.
Penyakit ini menyebar dengan mudah melalui makanan dan minuman dan berdampak besar pada kehidupan masyarakat.
Sementara mutasi penyakit pada zaman ini terhitung berkali lipat dapat membahayakan, ini juga seiring perkembangan kemajuan teknologi dunia kesehatan.
Akan tetapi, sebagai manusia yang tidak sepenuhnya dapat hidup bersih, harapannya ialah dapat tetap menjaga kesehatan lingkungan dan tubuh, agar imun tetap terjaga dari berbagai penyakit. (LWI)