DENPASAR, ERAMADANI.COM – Sekolah offline atau pembelajaran tatap muka terbatas (PTM) di Provinsi Bali mulai dilakukan. Kegiatan ini dilakukan pada sekolah tingkat menengah atas SMA, SMK, MA, SLB dengan kapasitas 100 persen. Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Provinsi Bali I Ketut Ngurah Boy Jayawibawa menjelaskan ini merupakan instruksi sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang PTM Terbatas sudah mulai dilaksanakan pada Senin (3/01) lalu.
Melansir dari Merdeka.com Jumat, (07/01/22) “Sesuai SKB empat menteri itu, jadi PTM penuh mulai dilaksanakan 3 Januari 2022 kemarin. Tentu dengan aturan protokol kesehatan yang ketat. Kami juga berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 dan Dinas Kesehatan sesuai kriteria itu. Guru dengan tenaga pendidik di atas 60 persen (vaksin dosis lengkap) kami sudah 100 persen,” kata Boy saat dihubungi, Kamis (6/1).
Ia mengatakan bahwa murid-murid pada jenjang sekolah menengah diyakini sudah melakukan vaksin 100 persen dengan prokes kesehatan yang ketat. Ini dibuktikan dengan data yang ada.
Tidak hanya siswa-siswinya saja, beliau menegaskan bahwa tenaga pendidik (guru), para pegawai sekolah dan jajaran yang megelola sekolah juga sudah sangat siap untuk PTM dan sudah melaksanakan dosis lengkap vaksinasi.
Untuk durasi yang disepakati, PTM kali ini tidak seperti biasanya seperti sebelum pandemi Covid-19. Sekolah tatap muka hanya dilakukan dalam rentang waktu kurang lebih enam jam saja dalam sehari. Satu mata pelajaran ditentukan maksimal 45 menit.
Sementara kantin ditutup guna untuk menghindari kerumuman yang terjadi dan mengakibatkan klaster baru.
Ia menambahkan, untuk sekolah jenjang menengah atas di Bali yang mengikuti PTM 100 persen sekitar 300 sekolah dengan 180 ribu siswa. Kemudian bila ke depannya ada salah satu siswa yang tepapar Covid-19, ruang kelas akan ditutup kembali dan bersifat sementara. Bila sekolah tersebut ada klaster penularan Covid-19, maka ditutup selama dua Minggu.
Editor : WK
Sumber : Merdeka.com