ERAMADANI.COM, INDONESIA – Pemerintah DKI Jakarta dan Bandung kini telah mengizinkan bioskop kembali beroperasi secara terbatas meski kondisi masih pandemi Covid-19. Jika bioskop boleh beroperasi kembali, lantas bagaimana risiko kemungkinan terpapar Covid-19-nya?
Melansir dari cnbcindonesia.com, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) memberikan keterangan bahwa menonton film ke bioskop pada masa pandemi ini terkategorikan sebagai kegiatan yang berisiko tinggi tertular Covid-19.
Maka dari itu, CDC merekomendasikan untuk isolasi mandiri selama 14 hari bagi orang yang telah mengunjungi bioskop.
Dengan tinggal dalam rumah dan menghindari kontak dengan orang-orang yang rentan serta berisiko terpapar Covid-19.
Anne Rimoin, seorang profesor ahli epidemiologi UCLA Fielding School of Public Health memberikan penjelasan terkait sejauh mana risiko mengunjugi bioskop pada masa pandemi.
Lebih lanjut, Anne Rimoin tidak merekomendasikan pergi ke bioskop pada saat kondisi pandemi seperti sekarang, sebab peluang tertular virus cukup besar.
“Lebih aman bercengkrama dalam rumah sambil menyaksikan streaming film dan semangkuk besar popcorn, daripada pergi ke bioskop. Ada terlalu banyak variabel yang membuat Anda berisiko (terinfeksi),” lanjutnya.
Sementara itu, Carol A. Winner selaku pendiri gerakan jarak sosial Give Space menerangkan bahwa kemungkinan penularan Covid-19 dalam bioskop sama dengan yang terjadi dalam restoran.