ERAMADANI.COM – Presiden Prabowo Subianto secara resmi mengumumkan penunjukan Muhammad Anis Matta sebagai Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Wamenlu RI), pada Minggu (20/10/2024).
Anis, yang juga merupakan Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, akan mengemban tanggung jawab untuk menangani hubungan diplomatik Indonesia di dunia Islam. Selain Anis, diplomat karier Arrmanatha Nasir atau Tata juga diangkat sebagai Wamenlu RI, dengan fokus untuk kawasan Amerika dan Eropa senin(21/10/2024).
“Beliau (Tata) akan lebih fokus untuk Amerika dan Eropa. Saya lebih fokus ke dunia Islam,” ungkap Anis kepada media setelah pertemuan di Kertanegara, Jakarta.
Anis Matta, Tokoh Berpengalaman di Dunia Politik dan Diplomasi
Anis Matta merupakan sosok yang sudah lama dikenal di kancah politik nasional. Lahir di Welado, Bone, Sulawesi Selatan, pada 7 Desember 1968, ia pernah menjadi salah satu pendiri Partai Keadilan yang kemudian berganti nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Anis menjabat sebagai Sekretaris Jenderal partai sejak berdirinya hingga diangkat menjadi Presiden PKS pada tahun 2013.
Tak hanya aktif di dunia politik, Anis juga memiliki pengalaman dalam pengembangan organisasi dan manajemen sumber daya manusia. Ia sempat menjadi dosen agama Islam di Universitas Indonesia dan aktif berdakwah di masjid-masjid perkantoran Jakarta.
Karier Politik yang Moncer Hingga Wakil Ketua DPR
Sebagai politisi, Anis Matta pernah terpilih sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sulawesi Selatan I untuk dua periode (2004-2009 dan 2009-2014). Selama periode keduanya, ia menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI sebelum mengundurkan diri setelah diangkat menjadi Presiden PKS pada 2013.
Anis juga memiliki latar belakang pendidikan yang kuat. Ia menempuh pendidikan di pondok pesantren Darul Arqam, Gombara, Makassar, sebelum melanjutkan ke Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA), Jakarta, dan menyelesaikan studi di jurusan syariah.
Dengan penunjukan Anis Matta sebagai Wamenlu RI yang fokus pada dunia Islam, Indonesia diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral dengan negara-negara Muslim di berbagai belahan dunia. Anis, dengan latar belakangnya yang kuat di dunia politik dan organisasi, diharapkan mampu membawa inovasi baru di bidang diplomasi internasional.