ERAMADANI.COM, DENPASAR – Beberapa waktu lalu, DPD RI Bali Arya Wedakarna mengucapkan kata kata yang menjadi trending topik di kalangan masyarakat.
Ia mengatakan hal-hal terkait sumpah yang berkaitan dengan “sulinggih” dengan mengatakan “madak pendek umur” (semoga pendek umur).
Masalah ini pun berbuntut panjang karena di indikasi sebagai ujaran rasis. Ujaran ini pun tersebar melalui video.
Saat itu, ia memberikan wejangan di acara samawartan kan wanti Warsa yayasan Bhuwana Dharma Santi, Sasetan Denpasar.
Mengkritik Perkataan Wedakarna
Dilansir dari Metrobali.com, ketua umum Puskor Hindunesia, Ida Bagus K. Susena, mengkritik perkataan Wedakarna yang dianggap dapat mencoreng kesucian agamanya sendiri.
“Kami tegaskan point penting ucapan si Wedakarna adalah sumpah yang bersangkutan dengan sulinggih dengan mengatakan, “madak pendek umur” (semoga pendek umur)”
“Jelas-jelas Secara langsung telah melecehkan orang suci agama Hindu. Kalau orang seperti ini dibiarkan Secara ngawur, maka Hindu sebagai agamanya dia hanya dijadikan dagelan dia saja.” Kata Ida Bagus K susena dalam keterangan pers pada redaksi metrobali.com ,Kamis (09/01/2020).
Menurutnya pula mengucapkan kalimat bermakna negatif tersebut kepada suatu golongan atas dasar kebencian di depan orang suci (pemangku) sebagai wakil Hindu pusat adalah suatu ” ketidakwarasan”
“Kita sangat sesalkan dan kutuk keras. Apabila ada yang menganggap ini biasa dan tak perlu dilanjutkan dengan proses hukum atau pengadilan etika di lembaga hind,” tuturnya
“Berati banyak dari kita yang memang jauh dari obyektivitas penilaian ketika hindu dilecehkan oleh orang sekelas Wedakarna,” tambahnya pula.
Pihaknya meminta PHDI Bali dan Majelis Dewan Adat (MDA) sebagai lembaga Hindu Bali agar bersikap tegas kepada mereka-mereka yang berusaha menyulut perpecahan. (IAA)