ERAMADANI.COM, DENPASAR – Terkait momen politik menjelang Pilkada, ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Gelora Indonesia Provinsi Bali, Mudjiono, berserta jajarannya melaksanakan kunjungan, ke salah satu calon Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dan calon wakil Wali Kota, I Kadek Agus Arya Wibawa. Dalam kunjungan itu, tiga sahabat lama tersebut tidak hanya bernostalgia, tetapi juga membahas kemajuan kota.
Kunjungan berlangsung di kantor DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali dan diterima langsung oleh Jaya Negara, Arya Wibawa, dan pengurus DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali.
Mudjiono, Jaya Negara, dan Arya Wibawa merupakan sahabat lama yang bertemu kembali.
Mereka memiliki catatan sejarah pertemanan yang sama-sama berjuang dalam perpolitikan di DPRD Kota Denpasar.
“Sebelum jadi anggota DPRD Denpasar, saya sudah lama bersahabat dengan Gung Jaya. Tak kurang 15 tahun sudah kenal baik,” kenang Mudjiono saat pertemuan dengan Gung Jaya, Rabu (30/9/20).
Dulu, saat Mudjiono mengurus Kredit Pemilikan Rumah (KPR), ia dibantu oleh Jaya Negara yang saat itu masih menjadi pegawai bank.
Hal itu dijelaskan oleh mereka, ketika menceritakan masa lalu sembari tertawa renyah bersama.
Tidak disangka, mereka bertemu dan berkolaborasi di kursi dewan DPRD Kota Denpasar, satu fraksi di komisi C.
Jaya Negara sebagai ketua dan Mudjiono sebagai sekretaris, saat mereka masih menjadi anggota dewan Kota Denpasar.
“Dulu banyak yang kita saling kolaborasi dan bantu, termasuk kuota haji tiap tahun, program TPHD untuk para tokoh yang pantas mendapatkannya” kata Mudjiono.
Diskusi berlanjut dengan suasana yang semakin hangat, membahas kontribusi yang sedang mereka kerjakan saat ini dan yang akan datang.
“Bagaimana kita bisa membangun bangsa dan negara terutama Kota Denpasar. Membangun Kota Denpasar yang kreatif dan sejahtera dengan kolaborasi bersama,” tutur Mudjiono.
Tiga sahabat lama tersebut akan terus berjuang dan berkontribusi mencari solusi untuk membawa Kota Denpasar semakin maju.
Hal itu dikarenakan masyarakat Kota Denpasar yang beragam, harus bahu-membahu berkolaborasi dengan semangat kebinekaan. (FAT)