ERAMADANI.COM – Pemerintah pusat dan daerah tampaknya masih belum serius menangani kelangkaan beras hingga harganya mencapai Rp14.000 per kilogram. Untuk beras premium harga di tingkat pengepul mencapai Rp140.000/10 Kg untuk kualitas baik, dan Rp13.000/Kg untuk kualitas sedang. Sedangkan beras Bulog semakin sulit ditemukan.
Sejumlah pengepul di Denpasar, Senin (13/2) mengungkapkan harga ini dipastikan akan naik terus karena musim hujan dan belum tibanya musim panen. Sementara pemerintah menutup keran mengimpor beras.
Di sisi lain hasil survei konsumen Bank Indonesia pada Januari 2023 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi di Provinsi Bali meningkat. Namun ke depan, indeks keyakinan konsumen dipengaruhi oleh upaya pengendalian inflasi.
Melansir dari balipost.com, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, Senin (13/2) mengatakan, hal itu tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Provinsi Bali di bulan Januari 2023 yang tercatat meningkat pada area optimis (indeks > 100) sebesar 140,8 lebih tinggi dibandingkan dengan indeks pada bulan sebelumnya sebesar 139,0.
Trismo menyampaikan bahwa keyakinan konsumen Bali pada bulan Januari 2023 didorong oleh peningkatan kondisi pariwisata di Bali sejalan dengan pengumuman Presiden Republik Indonesia terkait berakhirnya Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada 30 Desember 2022 serta pulihnya kondisi perekonomian di Provinsi Bali yang tercermin dari angka pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV-2022 yang mencapai 3,11% (qtq) atau 6,11% (yoy).
Lebih lanjut, tetap terjaganya optimisme konsumen di Bali ditopang oleh tetap kuatnya Indeks Kondisi Ekonomi (IKE). Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang masih tercatat pada area optimis (indeks > 100) yakni masing-masing sebesar 130,5 dan 151,2.