ERAMADANI.COM, BANYUWANGI – Potensi kopi dan kakao di Banyuwangi semakin berkembang. Kini di kabupaten tersebut terdapat Klinik Pusoko Wangi, sebuah Pusat Edukasi Kopi dan Kakao untuk terus meningkatkan potensi itu.
Ipuk Fiestiandani selaku Bupati Banyuwangi telah meresmikan Klinik Pusoko Wangi beberapa waktu lalu.
Adapun lokasi Pusat Edukasi Kopi dan Kakao itu berada di kawasan Rumah Kreatif Banyuwangi.
Sementara itu, Komunitas Kopi Kakao Banyuwangi (Kokawangi) menjadi pengelola langsung klinik tersebut, di bawah pembinaan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Banyuwangi.
Bupati Ipuk mengatakan, Klinik Pusoko Wangi itu untuk masyarakat yang ingin belajar tentang pengolahan kopi dan kakao dari hulu hingga hilir.
Kokawangi akan menjadi tutor bagi masyarakat yang ingin mengembangkan usaha kopi dan kakao.
Bupati baru Banyuwangi itu mengatakan bahwa ilmu tentang kopi dan cokelat akan terus berkembang.
Oleh karenanya, ia berharap Pusat Edukasi Kopi dan Kakao itu tidak hanya menjadi tempat memberi edukasi kepada masyarakat.
Akan tetapi, juga dapat menjadi wadah untuk saling belajar bagi Kokawangi maupun siapa pun yang tertarik.
Ipuk juga berharap Kokawangi dapat menjadi referensi bagi mereka yang ingin tahu tentang kopi dan cokelat Banyuwangi.
Dengan adanya Klinik Pusoko Wangi, wisatawan tidak perlu repot untuk mencari kedai demi menikmati kopi.
“Kami sediakan lokasi ini yang sangat nyaman dan dikelola oleh para pegiat kopi dan coklat Banyuwangi,” katanya dalam pesan resmi yang dirilis Pemkab Banyuwangi, Jumat (19/3/21), mengutip republika.co.id.
Verdiyanto Wellya selaku Ketua Kokawangi menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemkab Banyuwangi.
Lantaran telah memberikan tempat kepada pegiat kopi serta cokelat.
Langkah itu membuat Verdiyanto bersama pegiat lainnya bisa tetap mengembangkan diri di tengah pandemi COVID-19.
Selain itu, komunitasnya turut memperoleh fasilitas alat roasting yang bisa mereka manfaatkan. (ITM)