ERAMADANI.COM, YERUSALEM – Rabu (13/11/2019) kemarin, ketika militer Israel melanjutkan kampanye udara untuk hari kedua di Gaza, 22 warga Palestina terbunuh termasuk seorang ayah dan dua putranya.
Gejolak terbaru ini, dipicu oleh pembunuhan Israel atas anggota utama Jihad Islam yaitu Baha Abu Al-Atta dalam serangan menjelang fajar di rumahnya di Jalur Gaza.
Konflik antara Israel dan Palestina semakin memanas dalam beberapa tahun terakhir ini, terutama setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel
Dilansir dari Sindonews.com, Kementerian daerah kantong, mengatakan 69 orang juga terluka dalam aksi pemboman yang terjadi itu.
Kantor berita Reuters melaporkan, beberapa jenazah dan korban dibawa ke rumah sakit Shifa dengan taksi dan ambulans, ketika para kerabat mereka menangis dan menjerit,
Petugas medis dan saksi mengatakan mereka adalah warga sipil yang tinggal di lingkungan padat penduduk.
Korban Yang Tewas Saat Serangan Israel ke Gaza
Seorang saksi mata mengatakan kepada Middle East Eye bahwa ayah dan kedua putranya terbunuh karena sengaragan saat mengendarai sepeda motor ketika sampai di rumah.
Ia juga mengatakan bahwa sang ayah adalah seorang petani tanpa afiliasi politik dan akan kembali dari ladangnya.
“Mereka memulai ini, kami tidak menginginkan perang,” kata seorang kerabat yang berduka.
Sementara itu Jihad Islam membenarkan bahwa dua pejuangnya tewas dalam serangan terpisah di selatan Kota Gaza pada pagi hari. Kelompok itu mengidentifikasi salah satu dari mereka sebagai Khaled Farraj.
Israel melancarkan serangan mematikan terhadap komandan Jihad Islam pada hari Selasa pagi, memicu gelombang serangan roket dari Gaza dan serangan udara.
Militer Israel mengatakan telah melakukan serangkaian serangan terhadap target Jihad Islam pada hari Rabu sebagai tanggapan terhadap tembakan roket baru dari Gaza. Dikatakan salah satu target adalah regu peluncur roket.
Sirene serangan udara terdengar di kota Ashkelon dan Netivot Israel di dekat perbatasan Gaza.
Militer Israel mengatakan sedikitnya 220 roket telah ditembakkan dari Gaza pasca serangan kematian komandan Jihad Islam Baha Abu al-Atta pada Selasa pagi. Tidak ada korban jiwa dalam serangan roket itu.
Militer Israel menambahkan pertahanan udara Negara Zionis itu berhasil mencegat 90 persen roket yang ditembakkan.
“Apa yang terjadi adalah pembalasan atas pembunuhan Abu al-Atta dan dikoordinasikan oleh semua faksi Palestina,” kata juru bicara Brigade Al-Quds, sayap bersenjata Jihad Islam.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Jihad Islam harus menghentikan serangan roket atau hancur.
“Mereka memiliki satu pilihan: untuk menghentikan serangan-serangan ini atau menerima lebih banyak dan hancur. Pilihan mereka,” kata Netanyahu pada awal pertemuan kabinet, menambahkan bahwa Israel tidak mencari eskalasi lebih lanjut.
Sumber diplomatik mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa utusan Timur Tengah PBB sedang dalam perjalanan ke Kairo untuk memulai mediasi untuk mengakhiri kekerasan. (MYR)