ERAMADANI.COM, GIANYAR – Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada tahun 2021 mendatang, kesempatan ini merupakan momen bersejarah dalam gelaran salah satu event akbar dunia, bahkan 10-20 tahun ke depan Indonesia belum tentu menjadi tuan rumah Piala Dunia.
Stadion yang bermarkas di Kabupaten Gianyar ini nantinya akan digunakan sebagai venue utama dalam perhelatan Piala Dunia U-20 pada bulan Mei hingga Juni 2021 mendatang.
Namun, untuk venue utama sebagai tempat opening ceremony-nya, Menpora belum memastikan.
“Saya kira upacara pembukaan Piala Dunia tidak semeriah hajatan multievent seperti Asian Games maupun SEA Games, tetapi spontan dibuka dengan laga perdana,” ujar Menpora Zainudin Amali.
Ia pun menambahkan bahwa seluruh stadion sebenarnya berpeluang.
Melansir dari balipost.com, terkait dengan proses renovasi tersebut, Menpora menjelaskan bahwa pengerjaan stadion baru saja terlaksana dan perampungannya belum dapat terprediksi.
“Yang jelas, proyek renovasi Stadion Dipta ini berlangsung selama enam bulan,” terangnya.
Masih Ada Kemungkinan Piala Dunia U-20 2021 Terselenggara Tanpa Adanya Penonton
Akan tetapi, penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tahun 2021 terancam tanpa penonton apabila penyebaran Covid-19 yang masih fluktuatif.
Menpora pun belum bisa memastikan terkait Piala Dunia U-20 apakah dapat penonton saksikan secara langsung atau tidak.
“Kita belum tahu situasi bulan Mei dan Juli 2021. Seperti apa, kita berharap akhir tahun atau awal tahun, Covid-19 sudah reda,” tegas Menpora.
Walaupun begitu, Menpora akan terus memantau perkembangan maupun progres pengerjaan stadion ini.
Ia bersama Menteri PUPR akan kembali ke Bali untuk meninjau renovasi stadion pada Januari 2021.
Zainudin Amali juga mengakui dan yakin bahwa Bali sebagai daerah tujuan wisata (DTW) tentu mampu menyedot penonton.
Dengan catatatan pandemi Covid-19 berakhir pada tahun 2021 sebelum perhelatan event berlangsung.
Ia juga meminta kepada masyarakat Pulau Dewata untuk ikut berpartisipasi dalam menyukseskan event akbar ini.
Apalagi mayoritas masyarakat Bali sangat menggemari olahraga sepak bola, mulai dari dari anak-anak hingga orang tua.
Menpora juga menambahkan bahwa seluruh venue utama telah memenuhi standar internasional, serta memiliki keunikan dan kelebihan.
Ini merupakan penerapan Sport Tourism di Bali, di mana penonton bisa menyaksikan sepak bola sembari berwisata. (LWI)