ERAMADANI.COM, JAKARTA – Memiliki kiprah besar di dunia kemanusiaan, tak lantas membuat organisasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) mendapat kabar tak sedap. Beberapa isu belakangan ini membuat ACT mesti berjibaku melawan hoax.
Sepak terjang Aksi Cepat Tanggap dalam membantu masyarakat kurang mampu atau bencana kemanusiaan di Indonesia maupun internasional membuat segelintir oknum tidak senang.
Pasalnya beredar isu bahwa ACT berafiliasi dengan gerakan radikalisme dalam setiap pembukaan donasi ke media partner yang melakukan gerakan penghimpunan data.
Melawan Hoax Dari Sosmed
Di sosial media facebook, di halaman berita viral “kata kita” disebutkan ACT dalam hal menghimpun dana seluruh donasi disalurkan untuk organisasi radikal ISIS.
Berita yang dianggap hoax ini lantas membuat masyarakat menjadi gerah. ACT merupakan lembaga yang menjunjung tinggi tranparansi dalam penyaluran donasi.
Transparansi tersebut begitu ditekankan karena ACT selalu memberikan laporan deitl kepada mitra-mitra yang mempercayakan ACT sebagai oenyalur dananya.
Semua dana tersebut diputar kemanfaatannta untuk kegiatan kemanusiaan ACT di daerah terpencil atau terpinggirkan, daerah bencana, serta daerah konflik.
Kepada tim Eramadani, Vice President ACT menyesalkan adanya informasi tidak akurat di publik tersebut.
Kabar tersebut dinilai sebagai fitnah terhadap lembaga kemanusiaan hingga dituduh terafiliasi dengan gerakan radikal dan ilegal di Indonesia.
“Informasi itu tidak benar dan dapat menyesatkan masyarakat. Kami menghimbau masyarakat untuk tak mudah percaya dan menyebarkan berita itu”, tegasnya.
Meski mesti melawan hoax, tak lantas membuat ACT gentar. ACT semakin tertantang untuk melawan hal tersebut dengan bukti tindak kemanusiaan yang dilakukannya.
“Prinsip dasarnya adalah kita berbuat kebaikan dengan apa yang ada. ACT mengajak masyarakat untuk peduli, tetap memberikan kepada yang membutuhkan sampai fitnah itu tak terbukti” tambah Ibnu Hajar saat disambangi Eramadani Selasa (23/07/2019).
Memiliki Mitra Nasional Maupun Swasta Resmi
Saat ini tercatat lebih dari 400 mitra yang melakukan crowd funding dengan ACT untuk aksi kemanusiaan.
Sebagian diantaranya BRI, Bank Indonesia, Pertamina, Astra, Garuda Indonesia, Tokopedia, Indofood, dan Hero.
Juga beberapa media diantaranya Kompas, Antara, Detik, Metro TV, DAIITV dan masih banyak lagi.
Informasi lebih lengkap bahkan bisa di akses secara terbuka di situs WWW.ACT.ID.
“Bersama mitra-mitra yang bekerjasama dengan ACT, tentunya ACT akan terus berjalan membantu saudara yang kesusahan di pelosok Indonesia hingga penjuru dunia atas nama kemanusiaan” tutupnya. (HAD)