ERAMADANI.COM, DENPASAR – Dalam upaya pemulihan, wisata kawasan luar Pura Uluwatu, Bali, kini mulai menerapkan pembayaran digital berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Upaya ini merupakan sebagai adaptasi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif terhadap transformasi digital di era new normal.
Direktur Pengembangan Destinasi Regional II, Wawan Gunawan, mengatakan, pihaknya mendukung langkah Pemerintah Provinsi Bali yang bersama Pemerintah Kabupaten dan seluruh stakeholder pariwisata Bali untuk beralih ke pembayaran digital.
“Pembayaran sistem digital atau nontunai berbasis QRIS yang dinilai cepat, mudah, murah, dan aman sehingga dapat dapat meminimalisir kontak fisik di era adaptasi kebiasaan baru,” kata Wawan dalam Siaran Pers Kemenparekraf, Senin (24/08/2020)
Melansir dari Republika.co.id, kawasan Luar Pura Uluwatu memiliki obyek wisata yang sebelumnya sangat ramai dikunjungi wisatawan nusantara dan internasional.
Dengan adanya penerapan alat pembayaran digital QRIS, Wawan menilai dapat menjadi salah satu solusi untuk memulihkan serta membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif di Uluwatu, Bali.
Ia juga mengatakan, bahwa penerapan protokol kesehatan menjadi salah satu kunci utama keberhasilan program ini.
“Oleh karena itu, saya berharap seluruh stakeholder pariwisata di Bali bersama-sama menyinergikan program ini untuk kemajuan kita bersama,” tuturnya.
Sementara itu, Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan di tengah pandemi Covid-19 ini penggunaan pembayaran digital QRIS dinilai sebagai media yang baik dan lebih efisien untuk bertransaksi.
“Pola wisatawan di era adaptasi kebiasaan baru telah berubah. Wisatawan cenderung mencari layanan yang menerapkan protokol kesehatan,” ujar Wawan.
“Seperti jaga jarak dan menghindari kontak fisik secara langsung. Dengan adanya QRIS, wisatawan dapat berkunjung secara aman dan nyaman,” imbuhnya.
Terapkan Pembayaran Digital Upaya Pemulihan Pariwisata
Wayan mengatakan dalam menangani upaya pemulihan pandemi Covid-19 seluruh pemangku kepentingan.
Pelaku pariwisata dan masyarakat diharapkan dapat menerapkan protokol kesehatan dengan benar, disiplin dan komitmen, serta memiliki rasa tanggung jawab.
“Jika hal ini dijalankan dengan benar, saya berharap pada triwulan IV sektor pariwisata di Bali sudah lebih membaik dari yang sekarang,” Ujar Koster.
“Sehingga di tahun 2021, Bali sudah positif atau menjadi zona hijau secara keseluruhan,” imbuhnya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho menjelaskan QRIS Bank Indonesia menjadi salah satu solusi alat pembayaran digital.
Alat ini dapat diaplikasikan di semua sektor khususnya pariwisata yang menuntut semuanya harus serba cepat, mudah, murah, dan aman.
Metode inii diterapkan di semua sektor mulai dari ticketing, pajak, atau untuk memenuhi kebutuhan wisatawan mancanegara.
Trisno Nugroho menambahkan, bahwa Kawasan Luar Lura Uluwatu sebagai tujuan wisata utama.
Obyek ini merupakan wilayah yang paling merasakan dampak dari Covid-19 dan diharapkan segera dapat bangkit kembali.
Ia juga menilai, dipilihnya Kawasan Objek Wisata Pura Uluwatu ini sangat tepat, karena merupakan salah satu destinasi wisata favorit bagi wisatawan.
Dengan rata-rata kunjungan sebelum pandemi sebanyak 6.000 – 8.000 wisatawan perharinya.
“Meskipun sempat ditutup untuk beberapa waktu tapi saya yakin kedepannya Kawasan ini akan tetap menjadi tujuan wisata,” ujarnya.
“Karena memang menonton pertunjukkan tari kecak memiliki sensasi tersendiri sambil menikmati keindahan sunset di Laut Hindia Selatan dari tebing karang tinggi,” imbuhnya. (MYR)