ERAMADANI.COM, DENPASAR – Pernahkah kalian mendengar kata Ghibbah Semeton?
Tentu kata ini nggak asing lagi di telinga kita, bahkan sering diucapkan banyak orang. Secara tak sadar banyak pula orang sering melakukannya, padahal, dosanya sangat besar lho.
Kamu juga tau dong, kalo sifat manusia memang memiliki kecenderungan bercerita pada banyak orang. Cerita sedih maupun bahagia sering kali diceritakan kepada orang lain terutama orang terdekat.
Topik yang paling asyik untuk diceritakan adalah cerita tentang orang lain, terlebih ketika kamu nggak suka sama orang tersebut, dari kejelekanya yang terlihat hingga yang nggak terlihat di mata sekalipun, dengan mudah kamu sampaikan pada orang lain.
Ditambah lagi ketika sedang dalam keadaan marah sama seseorang, terkadang mengungkapkan keburukannya adalah hal yang lumrah dan ringan. Inilah perilaku yang sering kita lakukan tanpa sadar.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْ كُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (QS.Al Hujurat: 12).
Cara Menghindari Ghibbah
Bergaul dengan orang yang baik
Dilansir dari Dalamislam.com, pergaulan mu akan membawa dampak besar pada kehidupan sehari-hari. ketika kamu bergaul dengan orang-orang berkelakuan baik, maka kamu akan ikut terpengaruh dan melakukan hal-hal yang baik pula.
Begitu juga sebaliknya, jika kamu ingin menghindari perilaku ini tentu kamu harus menghindari orang yang gemar melakukan prilaku serupa.
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628).
Jaga lidah anda
“Lidah mu adalah harimau mu yang akan menerka”, pernah dengar pepatah ini bukan? Maka berhati hati lah dalam bicara atau ingin menyampaikan sesuatu kepada orang lain.
Katakan yang baik baik saja, untuk menghindari bahaya lisan yang terkadang dapat menimbulkan masalah kepada diri kita sendiri.
Intropeksi diri
Intropeksi diri hal yang cukup sulit dilakukan. Ada banyak orang yang dapat memilah-milah kesalahan orang lain, tapi terkadang kesalahan sendiri nggak nampak olehnya.
Seperti kata pepatah, “gajah di pelupuk mata tak tampak, semut diseberang lautan tampak”. Pribahasa yang menunjukan betapa mudahnya melihat kesalahan orang lain.
Untuk menghindarai itu, maka koreksi diri dulu, sebulum koreksi orang disekitar kita, lebih tepatnya jangan lupa becermin diri.
Intropeksi diri, akan membuat kamu merasa malu jika harus membicarakan keburukan orang lain sedangkan kamu sendiri masih memiliki banyak kesalahan dan yang harus dibenahi.
Ingat kebaikan orang tersebut
Nggak semua orang yang kamu bicarakan memiliki kelakuan yang buruk, sehingga nggak ada satupun kebaikan dari dirinya. Kamu harus tau dong, setiap orang tentu memiliki sisi baik dan sisi buruk.
Ketika kamu ingin membicarakan kejelekannya, sebaiknya kamu ingat-ingat pula kebaikannya. Mungkin saja orang itu pernah membantu mu, jangan pernah lupakan kebaikan orang lain.
Yang mesti kamu lupakan adalah kebaikan mu kepada orang lain, bukan kebaikan orang lain kepada mu, dengan begitu kamu nggak akan mudah membicarakan orang lain.
Banyak berpikir positif
Berpikir positif menyelamatkan kamu dari pikiran-pikiran buruk yang merusak, dan pastinya memberi pengaruh yang baik pula pada kehidupan mu. berbeda dengan berpikir negatif.
Pikiran negatif dapat membuat kamu tenggelam dalam beragam hal yang nggak bermanfaat sehingga perilaku kamu juga dapat menyimpang.
Selain itu pikiran buruk terhadap orang lain membuat kita dengan mudah membicarakan keburukannya.
Saling mengingatkan
Kamu nggak perlu merasa sungkan ataupun ragu untuk mengingatkan sesama, tentu kamu sendiri juga harus mencerminkan perbuatan yang baik. jangan sampai kamu hanya sekedar mengingatkan tapi kelakuanmu juga nggak jauh beda dengan yang diingatkan.
Itulah cara menghindari gibah yang akan membuat timbangan kejahatan orang yang digunjingkan berpindah pada si pelaku ghibah.
Sehingga ada baiknya jika kamu berpikir seribu kali sebelum melakukan perbuatan yang satu ini. (MYR)