ERAMADANI.COM, DENPASAR – Minggu (06/10/2019) kemarin, Festival Film Jerman menayangkan film Gundermann di Cinemaxx Plaza Renon pada pukul 17.00 wita.
Festival Film Jerman kembali hadir menyapa pecinta film di tanah air, seperti Jakarta, Denpasar, Bandung, Makassar, Yogyakarta dan Surabaya.
Penayangan Festival Film Jerman tersebut hanya berlangsung dari tanggal 1 hingga 6 Oktober 2019.
Film tersebut dapat di sakisikan seperti di Ballon, Atlas, 25 KM/H, Adam & Evelyn, The Cleaners, 3 Tage in Quiberon, Fritz Lang, Amelie Rent, Exit – Leaving Extremism Behind.
Selain itu di Das Ende Der Wahrheit, De Junge Muss An Die Frische Luft, dan Gundermann.
Hadiah Nonton Festival Film Jerman
Memasuki tahun ketujuh film-film karya sutradara terbaik Jerman bisa disaksikan di kota-kota besar di Indonesia.
Film-film yang bisa kita saksikan di bioskop tanah air ini uniknya digratiskan kepada para pencinta film.
Sehingga penonton yang ingin menyaksikan film tersebut harus memesan tiket ke panitia penyelenggara jauh-jauh hari.
Penonton yang hadir mendapatkan sebuah buku panduan untuk mengetahui sinopsis jalan cerita film.
Alih bahasa yang digunakan semua film menggunakan bahasa Inggris hasil terjemahan bahasa Jerman.
Festival Film Jerman ini merupakan kerjasama Pusat Kebudayaan Goethe Institut Indonesien. Khusus Pelaksanaan di Denpasar bekerjasama dengan Bentara Budaya Bali.
Mengenal Film Gundermann
Gundermann merupakan sebuah film dengan kepekaan, simpati, dan humor, sutradara Andreas Dresen yang telah meraih banyak penghargaan.
Menghadirkan potret yang mengharukan dan apik dari penyanyi folk dan penulis lagu Gerhard “Gundi” Gundermann.
Selain musik, Gundermann adalah tokoh asal Jerman Timur yang sangat dicintai para penggemarnya.
Gundermann juga bekerja sebagai operator mesin keruk dan aktif mengambil bagian di serikat kerja dan partai politik.
Karier musiknya mulai menanjak pada 1986. Ia berhasil mencuri perhatian masyarakat dengan liriknya yang cerdas dan sering kali melankolis serta sarat dengan komentar sosial.
Gundermann tidak bisa disimpulkan dengan satu kata. Ia adalah penyair, pelawak, suami setia, idealis, pemberontak. Ia mata-mata yang dimata-matai.
Film biografis ini adalah film musik sekaligus kisah cinta yang berani menyajikan kehidupan seorang tokoh publik yang menyadari kesalahannya.
Serta kekacauan dalam hidupnya, merasakan penindasan dan penentangan dari orang orang di sekitarnya.
Penampilan Alexander Scheer berhasil mewujudkan Gundermann di hadapan penonton sebagai orang yang keras kepala, berani dan kontradiktif.
Scheer sungguh memukau, karena selain berakting ia pun menyanyikan sendiri semua lagu dalam film ini.
Salah seorang penonton Gundermann bernama Steven mengatakan film ini sangat menarik dan tidak membosankan
“Sepanjang film ditayangkan kita banyak dibuat larut oleh lagu-lagu romantis dan drama kehidupan pribadi tokoh utama yang penuh konflik” ulasnya. (HAD)