ERAMADANI.COM – Ialah Johan Huibers, seorang pengusaha kayu asal Belanda yang membuat replika bahtera Nabi Nuh dengan spesifikasi yang mirip dalam Alkitab. Sementara ide fantastisnya itu muncul setelah ia mengalami mimpi buruk, tentang Belanda yang dilanda banjir besar.
“Ketika saya berusia 24 tahun, saya menjadi orang beriman dan ketika saya bermimpi tentang banjir, keesokan harinya saya berkata kepada diri saya sendiri, “Apa yang dapat saya lakukan? Saya harus membangun bahtera untuk berbicara tentang Tuhan”,” ujar Huibers sebagaimana mengutip Euronews.
Dari mimpi itu, Huibers berpikir mungkin saja banjir akan melanda negaranya, ia lantas memutuskan untuk membangun bahtera Nabi Nuh.
Adapun tujuan awalnya ialah untuk menginspirasi anak-anak dengan kisah Alkitab tentang perjuangan Nabi Nuh.
Kapal pertama ia bangun pada tahun 2004 silam dengan ukuran setengah dari skala bahtera Nabi Nuh. Kapal pertama itu Huibers gunakan untuk membawa para wisatawan yang berkunjung ke daerah tempat tinggalnya.
Melansir dari kumparan.com, setelah kapal pertama itu, Huibers membangun bahtera Nabi Nuh dengan skala penuh seperti dalam Alkitab pada 2008.
Huibers dan Tim Selesaikan Replika Bahtera Nabi Nuh Tahun 2012
Huibers dan timnya membangun kapal dengan mengelas lambung logam dari 25 tongkang menjadi satu kerangka, yang kemudian mereka tutup dengan pinus Skandinavia.
Kapal kedua itu berhasil mereka selesaikan pada tahun 2012.
Pembangunannya menghabiskan 12.000 batang pohon dengan berat 3.000 ton.
Bahtera itu memiliki panjang 130 meter, lebar 29 meter, dan tinggi 23 meter.
Adapun replika itu berhasil mengalahkan kapal pesiar modern dan langsung menjadi tontonan para wisatawan yang mengunjungi Belanda.
Spesifikasi Replika Kapal
Terkait kapasistas penumpang, replika bahtera Nabi Nuh mampu menampung 4.000 orang dan 15.000 spesies hewan.
Di dalamnya terdapat banyak ruangan, mulai dari tempat tidur, ruang teater, restoran, dan fasilitas konferensi untuk menampung 1.500 orang.
Sementara di seberang palka utama bahtera ada sebuah ruangan besar, yang penuh akan hutan pinus dan lengkap dengan hewan-hewan plastik seukuran asli mulai dari zebra, gorila, singa, harimau, gajah, beruang, dan hewan lainnya.
Dalam ruangan lain terdapat kebun binatang berisi hewan hidup yang lebih jinak, seperti kuda poni, anjing, domba, dan kelinci.
Tidak hanya itu, tetapi juga terdapat tempat penyimpanan makanan untuk jangka panjang di lantai bawah kapal.
Bagian kapal juga Huibers lengkapi dengan penampung air hujan untuk minum serta ruangan terbuka untuk kuda berolahraga.
Huibers menyebut bahtera itu sebagai “museum Alkitab”. “Kami ingin memberi tahu orang-orang tentang Tuhan,” kata Huibers kepada AFP. “Kami ingin membangun sesuatu yang dapat membantu menjelaskan Alkitab secara nyata.”
Huibers Yakin Replika Kapal Buatannya Dapat Dimanfaatkan Kala Belanda Diterjang Banjir
Kini replika kapal itu menjadi tempat wisata dan telah dikunjungi ribuan turis dari mancanegara.
Huibers ingin kapal ciptaannya menjadi pusat edukasi anak-anak sekolah untuk mendapatkan pengalaman nyata masuk dalam bahtera Nabi Nuh.
Selain itu, ia juga yakin bahwa replika bahtera Nabi Nuh bisa bermanfaat jika banjir benar-benar melanda Belanda.
Sebagai informasi, banjir besar pernah menghantam Belanda pada 1953 dan menewaskan lebih dari 2.000 orang.
“Airnya akan datang, dari pegunungan, dari laut, sampai Jerman, seperti tahun 1959. Kedengarannya seperti malapetaka dan kesuraman, tapi aku tidak takut,” kata Huibers.
Meski ia membangun replika bahtera Nabi Nuh, Huibers mengaku bahwa replika itu tidak ia rancang untuk menyelamatkan hidupnya dan keluarganya.
“Kelangsungan hidup saya bukanlah tujuannya. Ini dimaksudkan untuk mendidik, sebagai pengingat bahwa dunia kita sedang berubah, akan terus berubah, seperti yang kita lihat sekarang karena pemanasan global, naiknya permukaan laut, dan kebakaran,” terang Huibers. (ITM)