ERAMADANI.COM, JAKARTA – Menteri Perempuan kerap menjadi sorotan renyah media, kali ini orang Bali kembali meraih jatah menteri yang pertama kali dijabat oleh seorang perempuan, Gusti Ayu Bintang Darmawati.
Jumlah menteri perempuan dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 telah berkurang. Ada lima orang perempuan yang menjadi menteri, yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Lalu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Gusti Ayu Bintang Darmavati.
Satu Menteri Perempuan Bali Dalam Kabinet
Orang Bali sebagai pulau dan suku kerap bertengger di kursi kabinet pemerintahan. Tradisi itu sudah berjalan sejak lama, mengingat Bali merupakan salah satu provinsi yang berpengaruh atas pendapatan pariwisata juga imagi citra negara.
Sebagaimana pasca pengumuman nama-nama kabinet Indonesia Maju yang diumumkan Jokowi, Orang Bali kembali mewakili Provinsinya untuk membantu memegang kendali pemerintah.
Masyarakat Bali pun nampaknya sudah bisa bernafas lega atas wakilnya yang menjadi barisan menteri Presiden Joko Widodo dan Ma’ruf Amin. Dia adalah Gusti Ayu Bintang Darmawati sebagai menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA).
Terpilihnya I Gusti Ayu Bintang Darmawati sebagai menteri PPA mengantikan Yohana Yembise pada periode ini. Uniknya sampai H-1 pengumuman menteri, nama Ayu Bintang tidak masuk dalam radar calon menteri.
Ia merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan juga istri mantan Menteri Koperasi dan UMKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga.
I Gusti Ayu Bintang Darmawati merupakan wanita asli Bali kelahiran 24 November 1968. Menikah dengan Anak Agung Ngurah Puspayoyoga, dan dikaruniai satu orang putra bernama Anak Agung Abiyoga.
Wajahnya tidak asing lagi oleh warga Bali karena sering muncul ketika suaminya bertugas sebagai Walikota Denpasar dan Wakil Gubernur Bali.
Prestasi Yang Pernah Diraih
Selama ini, ia dikenal aktif dalam bidang olahraga tenis meja, dibuktikan dengan kejuaraan tenis meja antar PKK banjar se-kota Denpasar pada 2002 silam.
Terakhir ia menjuarai Kejuaraan Tenis Meja PB Perwosi di GOR Sumantri Brojonegoro, Jakarta pada Oktober 2010 lalu.
Begitu cintanya pada tenis meja ia akhirnya dipercaya menjadi Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Bali periode 2015-2019.
Sementara dibidang keperempuanan ia menjadi pimpinan oraganisasi wanita Hindu Dharma, hingga perkumpulan ibu-ibu menteri Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE KK).
Sedangkan dalam dunia birokrasi, Bintang Puspayoga juga pernah menjabat Asisten II bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kota Denpasar.
Memang pada pemilu 2019 lalu, Bali berhasil memenangkan pasangan Joko Widodo -Maaruf Amien dengan perolehan suara 91% .
Posisi menteri pun yang dijabat tidak di posisi pariwata dan ekonomi kreatif ataupun koperasi dan UMKM.
Tetapi wakil dari Bali mendaparkan posisi di Kementrian Perempuan dan Perlindungan Anak. Sungguh sebuah prestasi yang luar biasa. (HAD)