ERAMADANI.COM, JAKARTA – Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, komoditas minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO), hingga batu bara masih menjadi unggulan dan andalan pemerintah dalam meningkatkan devisa.
Sektor-sektor yang menghasilkan devisa negara ini terus pemerintah dorong agar dapat memulihkan investasi.
Khususnya dengan adanya Undang-Undang Cipta Kerja beserta turunannya.
Hal ini juga berkaitan dengan harga sejumlah komoditas itu terus meningkat di pasar global.
“Dan diharapkan juga OSS (online single submission) bisa jalan di bulan Juli dan momentum ini yang dikejar pemerintah,” paparnya, mengutip kumparan.com.
Tidak hanya terus memberikan dorongan pada sektor-sektor tersebut, pemerintah juga masih memberikan sokongan dana pada sektor UMKM dan korporasi.
Penyaluran bantuan pada sektor UMKM dan korporasi, dalam anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sekitar Rp 173 triliun pada tahun lalu.
Sementara pada tahun ini pemerintah menaikkan dana tersebut menjadi Rp 184,8 triliun.
Subsidi bunga juga masih berlanjut dengan anggaran Rp 31,95T dan Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) Rp 15,36 triliun.
“Sehingga tentu UMKM jadi prioritas pemerintah dan dibuktikan realisasi kredit usaha rakyat itu naik dan NPL (non-performing loan) relatif rendah. Secara keseluruhan NPL korporasi di bawah 4 persen. Ini jadi hal positif,” jelasnya.
Selain itu, ada pula stimulus khusus terhadap sektor produksi seperti pembebasan pajak mobil baru untuk mendorong belanja masyarakat.
Pemerintah pun membebaskan uang muka atau DP nol persen pada sektor properti. (ITM)