ERAMADANI.COM – Klub Serie A Como 1907, yang dimiliki oleh pengusaha Indonesia, saat ini tidak berencana merekrut pemain Timnas Indonesia untuk musim depan. Hal ini diungkapkan oleh perwakilan pemilik Como 1907, Mirwan Suwarso.
Keputusan ini diambil berdasarkan pertimbangan data dan kebutuhan tim untuk bersaing di Serie A yang ketat. Mirwan menjelaskan bahwa saat ini, mayoritas pemain Timnas Indonesia belum memenuhi standar untuk bermain di Serie A.
“Kalau bicara masa depan mungkin-mungkin saja. Tapi untuk sekarang ini tidak memungkinkan. Karena proses rekrutmen kami berdasarkan data,” ujar Mirwan.
“Dari Timnas Indonesia yang ada, kebanyakan paling-paling bisa masuk di pelapis ketiga atau keempat. Sehingga tidak mungkin mereka bisa masuk ke tim Serie A saat ini,” tambahnya.
Meski begitu, Como tidak menutup kemungkinan untuk merekrut pemain Indonesia di masa depan. Namun, hal itu akan dilakukan dengan pertimbangan matang, termasuk regulasi pembatasan pemain asing non-Uni Eropa di Serie A.
“Kalau kami sudah stabil di Serie A, mungkin bisa ambil risiko karena jatah pemain asing non-Uni Eropa cuma tiga. Sambil melihat persaingan gaji dan kompetisi, pasti juga harus mencari pemain asing yang sesuai dengan performa tim, bukan pas-pasan,” jelas Mirwan.
“Di Serie A, kalau kami ambil pemain Indonesia tapi tidak main karena kurang standar, kasihan pemain dan kasihan kami juga karena jatah pemain asing berkurang. Jadi kontribusi kami ke Indonesia di tempat yang bisa maksimal hasilnya,” tegasnya.
Melansir dari cnnindonesia.com, Lebih lanjut, Mirwan menegaskan komitmen Como untuk tetap mendukung perkembangan sepak bola Indonesia. Salah satunya dengan fokus pada pembinaan sepak bola wanita.
“Komitmen Grup Djarum juga ke pemain wanita yang kerap dianggap terabaikan. Jadi mungkin kami akan mengalihkan program Garuda Select dari yang sebelumnya untuk ke tim wanita,” kata Mirwan.
“Kami mencoba menampung pemain wanita untuk bermain di tim wanita kami. Di tim wanita tidak ada kendala pemain non-Uni Eropa seperti di tim pria,” tambahnya.