ERAMADANI.COM, BANYUWANGI – Belum lama ini, jagat Twitter dihebohkan dengan viralnya cerita horor berjudul KKN di Desa Penari, yang dianggap berasal dari Jawa bagian Timur.
Cerita ini diangkat dari kisah nyata pada 2009 yang membuat warganet dikepung rasa penasaran dan ingin tau dimana tempat keberadaan kisah tersebut.
Sebab, di dalam cerita tak disebutkan secara rinci letak lokasi kisah magis yang dianggap super horor itu terjadi.
Dilanasir dari kumparan.com, hanya ada clue clue kecil yang dituliskan oleh si yang punya cerita soal desa yang jadi latar tempat kisah itu.
Bak teka teki yang membuat banyak orang menebak nebak lokasi KKN, dari clue clue yang ada, tebakan netizen dominan mengarah ke Kabupaten Banyuwangi.
Bahkan ada pula netizen yang menyematkan dan mengumpulkan data data demi memperkuat tebakan mereka.
Dengan demikian Kabupaten Banyuwangi menjadi sorotan mata publik karena dikaitkan dengan cerita horor tersebut.
Beragam tanggapan muncul dari warganet yang menghiasi warna pada media sosial, tanggapan yang di lontarkanpun berbeda beda.
Ada pihak yang tak setuju nama Banyuwangi dihubungkan dengan cerita horor ini, sebab terkesan memiliki konotasi negatif.
Ada yang khawatir cerita ini bikin orang tak mau datang ke Banyuwangi, padahal banyak tempat yang menarik untuk dikunjungi sebagai wisatawan.
Kisah horor tersebut ternyata ditanggapi dengan cara berbeda oleh orang nomor satu di Banyuwangi yaitu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Ia curhat tentang dampak viralnya kisah horor tersebut yang juga menyeret nama Banyuwangi.
Pariwisata Legendaris Banyuwangi

Azwar mengaku pihaknya justru memanfaatkan viralnya cerita KKN di Desa Penari menjadi tagline untuk mempromosikan pariwisata Banyuwangi.
Tepatnya sebuah kuliner legendaris yang ada di Dusun Karangsari, Desa Segobang yang memiliki wisata kuliner.
Yaitu sebuah kuliner “makan ayam kesrut” ditambah pula dengan sajian adanya tempat nyantai (KKN) di Desa Pesona Dusun Karangsari (Penari).
Azwar tak mau melewat kesempatan, melalui vlog sikat miliknya di unggah pula cerita KKN di Desa Penari yang dikemas dengan apik melalui akun instagramnya @azwaranas.a3.
Ia memperkenalkan ayam kesrut yang lezat sebagai kuliner khas Banyuwangi. Olahan ini punya perpaduan rasa asin, asam, dan pedas. tuturnya.
Biasanya ayam kesrut ini dihidangkan bersama nasi putih hangat dan tempe goreng yang gurih.
Bagi Azwar, yang membuat ayam kesrut jadi spesial adalah sambalnya yang khas dan segar, dibuat langsung saat pembeli datang.
Salah satu warung yang menjual ayam kesrut dengan rasa otentik adalah warung Kanggo Riko milik Bu Husnul yang ada di Dusun Karangsari, Desa Segobang.
Ternyata letak warung ini searah dengan salah satu destinasi wisata ikonik di Banyuwangi, yaitu Kawah Ijen.
Ia merekomendasikan wisatawan yang berkunjung ke Kawah Ijen untuk mampir dan menjajal lezatnya KKN di Desa Penari, yaitu ayam kesrut.
Selain jadi ide baru untuk mempromosikan kuliner dan tempat wisata, Azwar juga curhat bahwa viralnya cerita horor tersebut sejatinya punya sisi positif bagi Banyuwangi.
Menurutnya, rasa penasaran netizen membuat mereka mencari tahu lebih banyak tentang daerahnya.
Jadi, apakah kamu tertarik menjajal langsung KKN di Desa Penari versi Bupati Azwar? (ZAN)