ERAMADANI.COM, DENPASAR – Bicara soal kenikmatan kopi dan peluang bisnis kopi yang sudah berjamur di kalangan masyarakat, tak lengkap rasanya jika tidak di warungnya sendiri.
Saat ini, siapa sih yang tidak suka nongkrong di warung kopi atau hanya sekadar menikmati secangkir kopi? atau hanya ingin mencari eksistensi di warung kopi.
Bahkan warung kopi sudah menjadi salah satu tren yang asyik untuk dijadikan tempat rapat atau hanya sekedar kumpul dengan teman sebaya.
Melihat tren di kalangan milenial tersebut, mahasiswa D-IV Pariwisata Universitas Udayana mengadakan Dewata Coffee Talk yang bertempat di The Hood Coffee Bali Jl. Teuku Umar, Denpasar.
Kegiatan ini merupakan sebuah mata kuliah yaitu meeting incentive converence exhibition (MICE) yang dilaksanakan pada Sabtu (23/11/2019) lalu.
Dewata Coffee Talk

Berawal dari tujuan yang diangkat oleh panitia untuk meningkatkan keahlian dalam memanajemen sebuah event, topik yang membahas kopi dipilih menjadi topik utama dalam kegiatan kali ini.
Topik ini membuat banyak orang yang penasaran dan ingin ikut perpartisipasi dalam kegiatan yang dilangsungkan oleh mahasiswa tersebut.
Sehingga antusiasme peserta dapat dilihat dari banyaknya peserta yang hadir sekitar 100 orang, mulai dari kalangan umum, mahasiswa, dan beberapa undangan.
Selain itu, pada sesi tanya jawab, peserta saling berebut untuk memberikan sebuah pertanyaan kepada sang pemateri.
Kemeriahan juga tampak ketika narasumber mendemokan proses pembuatan kopi dan berinteraksi langsung dengan peserta.
Peserta yang beruntung dapat mencoba secara gratis kopi yang sudah dibuat oleh tangan narasumber yang handal dalam pembuatan kopi.
Bicara tentang kopi

Sudah menjadi kebiasaan masyarakat untuk menikmati kopi. Sehingga tak heran jika kedai kopi juga sangat menjamur di kalangan masyarakat sekitar.
Dengan begitu, penting juga untuk mengetahui soal kopi, terutama oleh penikmat kopi, sebab itu Mahasiswa Pariwisata gelar acara Dewata Coffee Talk.
Yang mengandeng pemateri Miftahul Munir seorang owner dari Jenar kopi dan Muchammad Fitrawansyah owner dari Karakter Kopi. keduanya berasal dari warung kopi berbeda.
Para pemateri memberikan pandangan secara luas tentang sejarah kopi, peluang bisnis di masyarakat dan strategi pemasaran kopi.
Tiap kedai memiliki cara dan strategi masing-masing untuk menawarkan produknya. Mulai dari membentuk ciri khas dari kedai yang dapat menarik minat masyarakat dalam menikmati kopi.
Bagi pemateri, sejatinya visi dan misi dari setiap owner kopi adalah sama. yakni memperkenalkan kenikmatan yang disuguhkan dalam secangkir kopi kepada setiap orang yang meminumnya.
“Jangan pernah ragu, nikmatin proses, lakukan dengan baik.” Jelas Fitra ketika menyampaikan materinya.
Tak sedikit dari kebanyakan orang yang ingin mengembangkan bisnis kopi ini, akan tetapi banyak dari mereka yang tidak yakin terhadap tekadnya.
“Buka aja dulu, gak usah mikir terlalu berat. Nikmatin setiap proses jatuh bangun supaya mendapatkan lebih banyak pengalaman. Bisa bangkrut karena pembukuan yang kacau.” tambah Munir.
Pemilik kedai kopi di Bali juga tak pernah saling menjatuhkan antara satu dengan yang lainnya. Justru saling mendukung dalam bentuk saling supply kebutuhan produksi antara satu dengan yang lainnya.
Konsep ketika membangun kedai kopi haruslah jelas dan matang, sehingga dapat membangun karakter dari kedai kopi dan menarik banyak pengunjung.
Panitia penyelenggara berharap acara ini sebagai wadah untuk melatih skill manajemen sebuah event dan juga dapat menjadi sarana membuka wawasan terhadap perkembangan bisnis yang sedang marak dan menjamur. (NNG)