ERAMADANI.COM – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara kontroversial menuding pemimpin dunia menyalahgunakan lockdown dalam mengendalikan pandemi Covid-19. Organisasi PBB ini kini berbalik arah dari sikap mereka dan meminta para pemimpin dunia berhenti mengunci negara dan perekonomian.
Melansir dari mediaindonesia.com, seorang pejabat WHO, David Nabarro, meminta para pemimpin dunia untuk berhenti menggunakan lockdown sebagai metode utama memerangi Covid-19.
Ia juga menyebut satu-satunya hasil dari lockdown adalah kemiskinan, tanpa menyebut jumlah jiwa yang telah selamat oleh adanya kebijakan itu.
Nabarro Sebut Lockdown Berdampak Buruk bagi Perekonomian Negara Miskin
Kritik utama Nabarro terhadap lockdown mencakup akibat global kebijakan itu, perekonomian negara miskin semakin terpukul akibat kebijakan lockdown.
Oleh karena itu, Nabarro menyarankan pendekatan baru untuk menghadapi Covid-19.
Pernyataan Nabarro itu bersamaan dengan seruan dari sejumlah pakar kesehatan dunia yang bersama-sama meminta penghentian lockdown.
Mereka membuat petisi dengan judul Great Barrington Declaration yang menyebut lockdown telah menyebabkan kerusakan permanen.
Sejauh ini, petisi itu telah mendapatkan 12 ribu tanda tangan. (ZAN)