Bandung, Republika.co.id – Kota Bandung mengalami peningkatan suhu udara yang signifikan selama bulan Oktober, dengan angka yang mencapai kisaran 30 hingga 34,5 derajat Celcius. Fenomena ini membuat warga Bandung merasakan panas terik yang tidak biasa, terutama di siang hari.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, Teguh Rahayu, menjelaskan bahwa kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk dinamika atmosfer dan fenomena astronomis.
"Suhu di siang hari terasa lebih panas karena faktor kecepatan angin, tutupan awan, dan tingkat kelembapan udara," ungkap Teguh pada Rabu (30/10/2024).
Cuaca Cerah dan Minim Awan Jadi Biang Keladi
Teguh menjelaskan bahwa kondisi cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia, khususnya Jawa hingga Nusa Tenggara, didominasi oleh cuaca cerah. Hal ini menyebabkan minimnya pertumbuhan awan, terutama pada siang hari.
"Kondisi ini menyebabkan penyinaran matahari pada siang hari ke permukaan bumi tidak mengalami hambatan signifikan oleh awan di atmosfer," jelasnya.
Akibatnya, sinar matahari langsung mengenai permukaan bumi, sehingga menyebabkan suhu udara di luar ruangan terasa sangat terik.
Musim Kemarau dan Peralihan Musim:
Selain itu, sebagian besar wilayah Indonesia, terutama di selatan ekuator, masih mengalami musim kemarau. Sementara wilayah lainnya memasuki periode peralihan musim pada Oktober-November.
"Kondisi cuaca cerah masih cukup mendominasi pada siang hari," tambah Teguh.
Posisi Matahari dan Pengaruhnya:
Teguh juga menyinggung posisi semu matahari yang menunjukkan pergerakan ke arah selatan ekuator di akhir Oktober. Hal ini menyebabkan wilayah Indonesia di selatan ekuator, termasuk Jawa, mendapatkan pengaruh dampak penyinaran matahari yang relatif lebih intens dibandingkan wilayah lainnya.
"Pemanasan sinar matahari cukup optimal terjadi pada pagi menjelang siang dan pada siang hari," katanya.
Faktor Lain yang Mempengaruhi Suhu:
Teguh menegaskan bahwa fenomena astronomis ini tidak menjadi satu-satunya faktor penyebab peningkatan suhu udara secara drastis. Faktor-faktor lain seperti kecepatan angin, tutupan awan, dan tingkat kelembapan udara juga memiliki peran penting dalam menentukan suhu terik.
Kesimpulan:
Peningkatan suhu udara di Kota Bandung selama bulan Oktober disebabkan oleh kombinasi faktor, yaitu:
- Cuaca cerah dan minim awan: Kondisi ini memungkinkan sinar matahari langsung mengenai permukaan bumi, sehingga menyebabkan suhu udara meningkat.