ERAMADANI.COM, JAKARTA – Senin (28/10/2019) lalu, Lembaga bela diri Pagar Nusa Nahdlatul Ulama (NU) mengajak masyarakat untuk bersiap hadapi era Society 5.0.
Mengenal Society 5.0
Saat ini, Bangsa Indonesia tengah menghadapi era Society 5.0 dan revolusi industri 4.0. dengan tujuan untuk mempermudah segala hal agar cepat dan praktis
Sebagai generasi muda harus mampu menghadapi tantangan di tengah perkembangan teknologi agar dapat menggapai tujuan bangsa, yakni mencerdaskan bangsa.
Untuk menggapai tujuan tersebut, ada dua faktor untuk menentukan arah suatu bangsa, yakni Pendidikan dan Kebudayaan, yang diibaratkan sebagai suatu roda yang saling terhubung satu sama lainnya.
Pada tanggal 21 Januari 2019 lalu, secara mengejutkan Kantor PM Jepang meluncurkan roadmap yang lebih humanis, yang dikenal dengan super smart society atau Society 5.0.
Merupakan tatanan masyarakat yang berpusat pada manusia dan berbasis teknologi, yang akan menjadi suatu kearifan baru dalam tatanan bermasyarakat
Ajakan Pagar Nusa NU Untuk Bangkit
Bertetapan dengan hari sumpah pemuda kemarin, M Nabil Haroen selaku Ketua Umum PP Pagar Nusa Nahdlatul Ulama, mengajak pemuda Indonesia untuk bisa berkolaborasi menyambut era society 5.0.
Dilansir dari Republika.co.id, “Memasuki era society 5.0, pemuda Indonesia harus siap dengan teknologi, pengetahuan dan kolaborasi,” tuturnya
Ia mengatakan dalam menyambut era society 5.0 pemuda harus kuat dalam kemampuan, teknologi, memiliki pengetahuan sekaligus kecerdasan moral dan spiritual.
Seiring dengan itu, pemuda Indonesia harus tetap sadar akan budaya dan memiliki akar kultural yang kuat, karena generasi muda berperan sebagai masyarakat yang mengaplikasikan roadmap tersebut.
Penting bagi pemuda memiliki akar dan tautan dengan budaya asal, yang dapat dijadikan sebagai identitas serta jangkauan baru di level internasional.
Walaupun kini Indonesia masih sibuk mengejar industri 4.0 yang masih belum terealisasikan dengan sepenuhnya karena terkendala dengan beberapa hal, maka dari itu generasi muda harus bisa meuwujudkan society 5.0 di Indonesia.
Dengan memanfaatkan sumber daya manusia (SDM) yang ada, karena SDM dalam negeri tak kalah berkualitas dengan SDM luar negeri.
Sehingga dengan adanya society 5.0 ini dapat mengembangkan SDM di negara Indonesia, melihat masih adanya kesenggangan SDM di berbagai bidang.
Hal ini menjadi motivasi bagi para generasi muda agar lebih kreatif dan berpikir lebih dalam segi pengetahuan teknologi yang mudah untuk diakses dan perkembangannya sangat pesat.
Sebagai generasi penerus bangsa pemuda harus siap apabila program society 5.0 telah diterapkan di Indonesia demi memajukan bangsa Indonesia ke kehidupan masyarakatnya yang lebih baik lagi.
Nabil juga mengingatkan bahwa dalam sejarah Indonesia, pemudalah sesunguhnya penggerak kebangsaan, perjuangan dalam menyiapkan kemerdekaan.
Pada 28 Oktober 1928 silam, nyata menjadi monumen sejarah persatuan pemuda dengan penegasan kesatuan bahasa, bangsa, dan Tanah Air Indonesia.
Momentum bersejarah tersebut menjadi pembangkit semangat bersama bahwa keragaman etnik, bahasa, budaya dan agama dari pemuda pemuda Indonesia menjadi kekuatan besar jika bersatu dan berkolaborasi.
Untuk saat ini, persatuan, kebersamaan dan kolaborasi ini penting untuk disegarkan kembali. Pemuda Indonesia dapat menjadi penggerak untuk masa kini dan mendatang.
Hal ini bisa terwujud jika saling bekerjasama, bersatu, membangkitkan energi kreatif secara berkesinambungan. (MYR)