DENPASAR, ERA MADANI – Perang Syria hampir memasuki tahun kedelapan. Perang ini membuat jumlah korban yang kebanyakan warga sipil semakin bertambah. Oleh karena itu, Jurnalis Islam Bersatu bersama Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengadakan diskusi publik bertema Realita dan Propaganda terkait konflik tujuh tahun Syria.
Dalam acara tersebut, disebutkan perang yang terjadi di Syria adalah tragedi kemanusiaan yang juga menampar warga dunia. “Semua perang yang terjadi di dunia ini, ditujukan pada kita juga. Kita harus empati,” kata Presiden ACT, Ahyudin pada saat diskusi di Hotel Gren Alia, Cikini, beberapa waktu lalu.
ACT sebagai lembaga kemanusiaan, terang dia, siap membantu warga Syria yang mengalami tragedi. ACT sudah menyiapkan kontributor dan segala bantuan yang diperlukan untuk warga Syria yang berada di perbatasan Syria-Turki maupun di Idlib.
Di tengah-tengah acara, diadakan pula teleconference dengan kontributor ACT yang ada di Idlib, yaitu Firdaus.
Perang Syria sudah hampir 8 tahun berlangsung, warga sipil jadi korban, banyak orang jadi pengungsi.
“ACT memberikan 16.800 helai roti setiap bulannya kepada para pengungsi Syria,” kata Firdaus.
Dalam acara tersebut diputarkan video kutipan dari Fahri Hamzah yang tidak bisa memenuhi undangan dalam acara diskusi ini.
Fahri Hamzah mengatakan, harus ada langkah konkret dari Pemerintah Indonesia untuk membantu Syria. “Lembaga-lembaga kemanusiaan kita sudah turun, tapi inisiatif Pemerintah Indonesia belum ada.”
Harusnya, ujar Fahri, sebagai negara Muslim terbesar ada langkah konkret. “Harus all out dalam memberikan bantuan bagi bencana kemanusiaan ini,” katanya dalam video tersebut.