ERAMADANI.COM, JAKARTA – Presiden pertama Timor Leste pertama Xanana Gusmao meminta Indonesia menjadi lokasi warga negaranya dikarantina.
Dilansir dari Republika.co.id, mengenai hal tersebut, Pemerintah Indonesia menanggapi permintaan yang dilayang oleh pemerintah Timor Leste.
Kepala Staf Presiden Moeldoko mengatakan bahwa semua warga negara manapun yang ada di Indonesia merupakan tanggung jawab pemerintah.
“Jadi kami, pemerintah, sudah menyiapkan jalan keluar dari situasi darurat kalau terjadi sesuatu dan tentu warga negara, siapa pun itu kan menjadi tanggung jawab pemerintah,” kata Moeldoko di Jakarta, Rabu (06/02/2020).
Timur Leste Meminta Indonesia Menjadi Lokasi Karantina
![](https://eramadani.com/wp-content/uploads/2020/02/usai-700x350.jpg)
Ia juga mengatakan, pemerintah tidak dalam arti menolak permintaan yang dilayangkan oleh Xanana. Namun, Moeldoko tidak bisa memberikan keterangan lebih lanjut saat dikonfirmasi.
Meski demikian, ia memastikan bahwa pemerintah dapat menjamin keselamatan setiap warga negara yang ada di Indonesia.
Mantan panglima TNI itu menjelaskan, Presiden Joko Widodo beserta para menteri sudah memiliki jalan keluar jika ada sesuatu hal yang darurat telah terjadi.
“Bukan menolak, nggak ada kata-kata menolak, tetapi semua orang yang ada di Indonesia kalau terjadi sesuatu yang emergency itu pemerintah bertanggung jawab, makronya seperti itu,” katanya.
“Kalau masih di Indonesia kan, masih belum ada indikator itu, namun kami sudah menyiapkan jalan keluar dari situasi darurat kalau terjadi sesuatu,” tambahnya.
Sebelumnya, Timor Leste berniat menumpang untuk melakukan karantina di Bali bagi 17 warga mereka yang akan dievakuasi dari China.
Mereka beralasan karena fasilitas dan infrastruktur Timor Leste belum mumpuni dalam menghadapi virus Corona, akan lebih baik jika di karantina di Bali.
Menteri Perencanaan dan Investasi Timor Leste Xanana Gusmao mengatakan, sampai saat ini mereka tidak mempunyai fasilitas untuk karantina pengidap virus itu.
Sebabnya warga negara mereka tidak akan bisa dievakuasi mengingat minimnya sarana karantina tersebut yang ada di negaranya.
Xanana mengatakan bantuan tersebut sangat penting untuk warga Timor Leste yang berada di China, dan Indonesia memiliki kemampuan tersebut.
“Bantuan ini bukan suatu bantuan yang eksklusif bagi kami kan. Tapi kalau bantu orang Timor Leste yang ada di China, pelajar atau apa, itu bantu kita semua,” katanya.
kendati begitu, Xanana Gusmao menyatakan tak ada pembahasan soal bantu-membantu terkait virus Corona dalam pertemuannya dengan Mahfud Md.
Dirinya dan Mahfud membahas masalah perbatasan darat RI dan Timor Leste yang belum tuntas hingga saat ini. (MYR)