ERAMADANI.COM, – Kementerian Agama RI (Kemenag) terus berupaya untuk melakukan beragam inovasi, untuk meningkatkan pelayanan dan kemudahan bagi jamaah haji.
Dilansir dari Ihram.co.id, oleh sebab itu, Kemenag sudah mempersiapkan inovasi terbaru yang di rangkum dalam 10 inovasi, untuk pelaksanaan ibadah haji 2020
Muhajirin Yanis selaku Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri menyampaikan bahwa, peningkatan kualitas haji tahun 2020 terus ditingkatan.
Adapun tujuan dari peningkatan jamaah haji adalah untuk memberikan kenyamanan dan kepuasan bagi jamaah haji yang akan berangkat ke tanah suci.
Inovasi Baru Untuk Jamaah Haji 2020
Kloter berbasis wilayah
“Inovasi pertama yaitu kloter berbasis wilayah. Penyusunan pramanifes kloter dilakukan sedini mungkin untuk mengefektifkan bimbingan manasik di kecamatan,” ujar Muhajirin Yanis dikutip di laman resmi Kemenag.
Ditetapkannya kloter berbasis wilayah ini, berdampak pula pada penetapan regu dan rombongan. Ke semuanya berbasis pada kecamatan asal jamaah.
Menyiapkan respon darurat
Inovasi selanjutnya adalah menyiapkan respon darurat di Arafah-Muzdalifah-Mina (Armuzna). Respons darurat ini sebagai bagian dari prosedur pusat krisis dengan melibatkan muassasah.
Yang termasuk ke dalam respon darurat adalah, operasi Standar (SOP) manajemen mitigasi saat ada bencana. Akan dilakukan integrasi alokasi petugas Armuzna pada 2019 menjadi petugas pendukung.
Pelayanan terpadu dan sistem pelaporan
Kemudian, inovasi terbaru kemenag adalah pelayanan terpadu dan sistem pelaporan. Kemenag akan mengefektifkan pelayanan terpadu di tingkat Daker, utamanya Daker Makkah dan Madinah.
“Kita lakukan penyempurnaan sistem pelaporan berbasis aplikasi mobile untuk laporan kloter dan pelayanan petugas yang terintegrasi dengan siskohat,” lanjutnya.
Kemenag akan memberikan makanan secara penuh bagi jamaah haji
Duh, inilah point pentingnya bahwa kemenag akan memberikan makanan secara penuh bagi jamaah haji. Ada penambahan konsumsi pada masa puncak haji, yakni tiga hari sebelum dan dua hari sesudah Armuzna dengan model makanan siap saji.
Manasik sepanjang tahun
Dengan pelaksanaan program manasik sepanjang tahun, diharap dapat menambah pengetahuan jamaah terhadap ibadah haji yang baik dan benar. Termasuk di dalamnya manasik jamaah lansia serta yang sakit.
Proses pembuatan visa
Kemudian Kementerian Agama juga melakukan inovasi pada proses pembuatan visa. Untuk mempersingkat waktu dan meningkatkan efisiensi, proses ini dapat dilakukan di kantor wilayah Kemenag dan tidak perlu dikirim ke pusat.
“Ketujuh, Kemenag melakukan inovasi penomoran maktab. Pemberian nomor maktab di Armuzna disesuaikan dengan nomor maktab di Makkah yang berbasis zonasi,” lanjut Muhajirin Yanis.
Penyusunan regulasi
Kemenag juga melakukan inovasi penyusunan regulasi. Dilakukan percepatan penyusunan regulasi teknis karena terbitnya UU No 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (PIHU).
Disediakannya non-teller dan non-tunai
Inovasi selanjutnya adalah disediakannya non-teller dan non-tunai untuk pembayaran pelunasan haji dan penyediaan living cost. Kemenag tidak lagi memberikan biaya hidup dalam bentuk tunai.
Nantinya jamaah akan menerima kartu debit yang sekaligus menjadi kartu identitas jamaah sebagai sarana transaksi.
Perbaikan proses badal dan safari wukuf
Terakhir Kemenag melakukan perbaikan proses badal dan safari wukuf. “Perbaikan dilakukan dengan cara penyusunan prosedur dan regulasi bersama antara Kemenag dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes),” kata Muhajirin. (MYR)