ERAMADANI.COM, JEMBRANA – Kamis (28/11/2019) kemarin, Bambang Santoso (HBS) menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan untuk menerapkan nilai pancasila, yang bertempat di Loloan Barat, Jembrana, Bali.
Kegiatan Sosialisasi 4 Pilar ini dihadiri oleh ratusan warga Loloan Jembrana yang penuh antusias meramaikan acara sosialisasi tentang Kebangsaan.
Ikut hadir pula beberapa tokoh dalam kegiatan ini, diantaranya MUI Jembrana, Muhammadiyah, NU dan lain sebagainya.
Tujuan Sosialisasi 4 Pilar dalam Menerapkan Nilai Pancasila
Dalam pemaparannya, Bambang Santoso menjelaskan bahwa kegiatan sosialisasi 4 pilar MPR-RI mempunyai tujuan yang mesti di ketahui oleh masyarakat.
Diantaranya, untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, dan Ketetapan MPR.
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang dipilih melalui pemilihan umum.
MPR merupakan Lembaga Permusyawaratan Rakyat yang berkedudukan sebagai Lembaga Negara atau lembaga legislatif bikameral.
Yang merupakan salah satu lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.
Sebelum Reformasi, MPR merupakan lembaga tertinggi negara. MPR bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibu kota negara.
Masyarakat harus memahami tugas-tugas MPR dan DPD yang berkewajiban mensosialisaikan 4 pilar Kebangsaan kepada seluruh Masyarakat Indonesia.
Bambang menghimbau kepada masyarakat Bali harus proaktif untuk menjankan nilai-nilai Pancasila.
“Kita sebagai warga negara Indonesia harus memahami cara hidup berbangsa dan bernegara sebagaimana yang ada dalam 4 Pilar yakni Pancasila,” tutur Bambang.
Jika semua masyarakat menerapkan semua nilai nilai yang ada dalam 4 Pilar Kebangsaan itu, efeknya akan positif untuk kemajuan Bangsa Indonesia.
Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya seluruh penyelenggara pemerintah.
Serta masyarakat memahami atau menerapkan nilai-nilai leluhur bangsa dalam kehidupan sehari-hari, sebagai acuan untuk hidup bermasyarakat yang beragam.
Juga menjunjung tinggi toleransi dengan semangat 4 pilar kebangsaan sesuai dengan karakter Bali yaitu pulau yang penuh toleransi.
Seperti menghargai pendapat mengenai pemikiran orang lain yang berbeda dengan kita, serta saling tolong-menolong antar sesama manusia tanpa memandang suku, ras, agama, dan antar golongan. (ZAN)