ERAMADANI.COM, DENPASAR – Kamis (29/11/2019) kemarin, Sandiaga Salahudin Uno menjadi Keynote Speaker dalam Selebrasi Nasional Ekonomi Kreatif PP GMKI. Pada acara tersebut, ia mendeklarasikan Bali sebagai ibukota Ekonomi Kreatif.
Acara yang dihadiri 600-an lebih peserta dari berbagai kalangan dan di dominasi millenial tersebut diapresiasi banyak pihak. Tidak hanya dari peserta, namun juga lingkup-lingkup lainnya yang terlibat dalam acara tersebut.
Sandiaga Uno yang lebih kerap disapa Bang Sandi ini dipandang GMKI sebagai representasi yang tepat untuk mengisi dalam kegiatan ini. Sosoknya sebagai pengusaha sukses yang banyak memiliki dedikasi pada kemajuan ekonomi dipandang perlu untuk membagikan ilmu dan pengalamannya.
Utamanya karena Bang Sandi adalah contoh sukses yang membangun kerajaan bisnisnya mulai dari usia muda.
“Sebagai sosok millenial, Bang Sandi ini sangat merakyat dan pasti siap layani semua peserta selfie satu satu, karena bahkan bisa jadi lebih millenial Bang Sandi daripada kita-kita ini,” Ujar Canda Ketua Umum GMKI, Kornelis Galanjinjinay.
“Kita doakan Bang Sandi ini suatu saat bisa jadi pemimpin di republik ini, bahkan memimpin Negara Kesatuan Republik Indonesia,” Tambahnya menutup pidato pembukaan.
Lewat pidato tersebut, Kornelis pun sempatkan mengatasnamakan Kader GMKI Se-Indonesia untuk ucapkan selamat ulang tahun kepada istri Sandiaga Uno, Nur Asia Uno yang kebetulan berulang tahun hari itu juga.
Ekonomi Kreatif Menjadi Isu Utama Bangsa
“Semangat kami kesini untuk mendorong kreativitas Ekonomi baru di Indonesia, karena temen-temen peserta ini akan menjadi tulang punggung ekonomi bangsa selanjutnya. Kalo saya terpilih kemarin, belum tentu saya bisa hadir diantara temen-temen hari ini. Sebisa mungkin saya sempatkan waktu saya untuk mengawal kegiatan millenial seperti ini,” sampai Sandiaga membuka acara.
Sandiaga menilai dominasi millenial Indonesia saat ini merupakan generasi terunik yang ada di dunia. Perannya dalam dunia digital melahirkan banyaknya gerakan Startup yahg menjadi raksasa dalam waktu singkat. Yang seharusnya kekuatan itu bisa digunakan untuk menggerakkan ekonomi bangsa.
Sandiaga Uno mengajak para pemuda untuk optimis bahwa setiap diri harus punya peran besar dalam mendongkrak kemajuan bangsa.
“Ekonomi melambat, Pariwisata di Bali belum optimal, lapangan kerja yang susah, bahkan susah banget. Semuanya bukan tanggung jawab pemerintah, tapi tanggung jawab kita semua!”
Sandiaga pun menyinggung hal kecil yang berpengaruh besar dalam menunjang kemajuan individu masyarakat. Yaitu perihal hidup sehat dengan olah raga serta kemampuan membaca buku.
Menurutnya, tulang punggung pemimpin kedepan akan dipegang oleh millenial yang beraga sehat dan pikiran kuat. Yang keduanya tak bisa diraih tanpa dua kebiasaan itu.
Maka pada kegiatan tersebut, Sandiaga mendaulat Bali sebagai ibukota Ekonomi Kreatif Indonesia. Peran Bali sebagai pusat perhatian dunia harus juga menjadi pionir ekonomi kreatif Indonesia.
“Ekonomi kreatif ini beda banget dengan ekonomi jaman old. Sekarang udah gaada imej ada harga ada kualitas. Namun saat ini semua orang berlomba membuat produk yang bagus, murah, dan cepat”.
Tiga hal tersebut disebut Sandiaga sebagai nilai tambah yang wajib diciptakan millenial lewat produk-produk usaha atau jasanya kedepan. Dimana hal itu tak dapat dicapai jika tidak menggunakan kreativitas, inovasi, dan imajinasi tinggi.
“Diantara semua modal kekayaan bangsa, minimal millenial Indonesia sekarang punya modal utama. yang pertama adalah diri kita sendiri, sebagai sebuah generasi paling optimis yang dimiliki bangsa Indonesia. Maka millenial gak boleh gampang Juliper, atau Julid, Nyinyir dan Baper”, Tegas Sandi.
Pada akhir kegiatan, semua pihak pun penuh harap bahwa acara ini tidak hanya menjadi selebrasi formalitas. Namun melahirkan efek jangka panjang, yaitu melahirkan generasi pendongkrak ekonomi bangsa tersebut. Dari Bali yang punya dominasi ekosistem bisnis terbaik, karena sektor pariwisatanya. (RAB)