ERAMADANI.COM, JAKARTA – Salah satu pengusaha sukses yang terkemuka di Indonesia, Dr. Ir. Ciputra, tokoh properti nasional yang juga pendiri Ciputra Group meninggal dunia pada usia 88 tahun.
Ciputra dikabarkan meninggal pada Rabu (27/11/2019) dini hari waktu Singapura.
Dilansir dari CNNindonesia.com, Ciputra alias Tjie Tjin Hoan, insinyur sekaligus pengusaha properti menghembuskan nafas terakhir di Negara Singapura.
Sekitar pukul 01.05 waktu setempat. Semasa hidupnya, Ciputra dikenal sebagai salah satu pengusaha kuat bisnis properti di Indonesia lewat Ciputra grup.
Mengenal Sepak Terjang Ciputra dalam Mendirikan Ciputra Group
Ia memulai karirnya di dunia arsitektur saat bekerja untuk Jaya grup perusahaan properti milik pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Ciputra juga pernah bekerja untuk metropolitan grup, perusahaan properti yang membangun perumahan mewah Pondok Indah dan Kota Mandiri Bumi Serpong Damai.
Kemudian ia membangun Ciputra group pada tahun 1981. Perusahaan ini semakin dikenal setelah berhasil membangun citra garden city di Jakarta Barat.
Komplek perumahan itu menjadi yang modern pada masanya. Berbagai fasilitas olahraga hingga fasilitas kesehatan ada dalam 1 kawasan.
Setelah Citra Garden City, Ciputra group membangun beberapa kompleks perumahan, seperti Citraland dan Citra Grand yang berbeda di berbagai kota di Tanah Air.
Hingga pada tahun 1994 perusahaan itu berhasil melakukan penawaran saham terbatas (IPO). Ciputra melantai melalui perusahaan induk, Ciputra Development serta dua anak perusahaan, yaitu PT Ciputra Surya Tbk dan PT Ciputra Property Tbk.
Perusahaan pun terus berkembang hingga sukses di berbagai segmen. Misalnya, pengembang skala kota, gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, hotel, apartment, pusat rekreasi, fasilitas olahraga, telekomunikasi, kesehatan, broker, media, hingga perusahaan belanja digital alias e-commerce.
Namun Ciputra group juga sempat mengalami kegagalan pada bidang keuangan kerena krisis ekonomi pada 1997.
Dalam tiga dekade terakhir, Ciputra Group sudah memiliki 70 proyek perumahan di lebih dari 40 kota melalui para anak usaha yang kemudian melebur ke induk sejak 2017 lalu.
Tak hanya di dalam negeri, Ciputra juga berhasil mengembangkan gurita usahanya kepada negara tetangga.
Ia pernah terlibat dalam beberapa proyek komersil di Vietnam, Kamboja, dan China. Berbagai proyek itu digarapnya dengan pola kemitraan dengan perusahaan setempat.
Berdasarkan laporan keuangan Ciputra Development per kuartal III 2019, perusahaan berhasil mengantongi pendapatan sekitar Rp4,65 triliun. Pendapatan ini diperoleh dari penjualan berbagai lini usaha mulai dari hunian hingga ruko mencapai Rp4,15 triliun. (IAA)