ERAMADANI.COM, TABANAN – Ahad (24/11/2019) kemarin, Milad Muhammadiyah ke-107 tahun diselenggarakan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Bali bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Tabanan.
Acara Milad tersebut dihadiri oleh ribuan warga dan simpatisan Muhammadiyah yang penuhi gedung GDM dengan penuh suka cita.
Dalam seremoni Milad Muhammadiyah ke-107 hadir sejumlah tokoh Provinsi diantaranya Gubernur Bali Wayan Koster, Prof Din Syamsuddin, Anggota DPD-RI Bali Bambang Santoso, Bupati Tabanan, Ketua MUI Bali Taufiq Ashadi, Ketua PWM Bali Aminullah, Polres Tabanan, Dandim Tabanan.
Milad Muhammadiyah 107 kali ini bertemakan “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”. Acara dibuka dengan do’a dan penampilan dari TK Aisyiah menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Muhammadiyah.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Bali, Aminullah mengatakan, Muhammadiyah Bali akan berkomitmen untuk menjalankan amanat Negara sesuai tema Milad Muhammadiyah.
Akan menjadikan setiap anak bangsa menjadi generasi yang unggul untuk menjadikan Indonesia yang berkemajuan.
“Kali ini dipilih tempatnya di Tabanan, dengan tema ini adalah bagian dari pembuktian yang dilakukan Muhammadiyah dalam rangka mecerdaskan anak bangsa,” kata Aminullah saat sambutan.
Dilanjutkan dengan pidato dari Prof Din Syamsuddin yang mengajak masyarakat untuk berfikir secara historis dimana peran Muhammadiyah sudah sangat dan masih akan terus dilaksanakan sampai saat ini.
Terutama di Bali, Kader Muhammadiyah harus menerapkan pesan dari Al-Quran untuk hidup rukun dengan prinsip toleransi.
“Peran besar Muhammadiyah dalam kemerdekaan Indonesia sampai saat ini dengan prinsip dalam ayat Al-Quran ‘Lakum Diinukum Waliyadin’ bagimu agamamu bagiku agamaku, dengan itu kita hidup bersama, bertoleransi dan harmonis,” kata Prof Din Syamsuddin.
Pesan Bambang Santoso di Milad Muhammadiyah
Tidak hanya itu, H. Bambang Santoso juga berharap banyak dengan generasi penerus saat ini yang akan memimpin Indonesia ke depan.
Menurutnya, kader Muda Muhammadiyah, harus mengasah kecerdasan diri. Tak hanya mempertajam akal pikiran namun kebudayaan memahami lingkungan dan sistem yang di masyarakat.
“Termasuk juga akhlak harus dimiliki manusia dalam perkembangannya menjadi bangsa yang cerdas,” kata H. Bambang Santoso.
Gubernur Bali, Wayan Koster juga menyampaikan dalam sambutannya yang ditujukan kepada semua masyarakat Bali untuk hidup bersama berasaskan Pancasila dan mendorong kemajuan Pulau Dewata.
“Kita sama-sama menjaga kondisi Bali yang menjadi daerah wisata dunia dengan budaya yang ada di Bali sebagai Pulau yang penuh toleransi dengan idelogi Pancasila,” kata Wayan Koster. (ZAN)