ERAMADANI.COM, DENPASAR – Tak henti hentinya di bulan Rabiul Awal umat Islam memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali.
Walau sudah lewat dari tanggalnya, akan tetapi MUI Bali tetap mengelar acara sederhana pada malam Kamis (21/11/2019) lalu, di sekretariat MUI Bali, Denpasar.
Acara yang dikemas dalam bentuk kajian serta diskusi tersebut, dihadiri oleh kalangan anak muda untuk menambah semangat para pemuda dalam kehidupan
MUI Bali Gelar Kajian di Bulan Rabiul Awal
Rabiul awal merupakan bulan yang disepakati oleh para ulama sebagai bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Oleh sebab itu dibeberapa wilayah Indonesia menjadikan bulan ini sebagai peringatan maulid Nabi.
Meskipun banyak kaum muslimin yang berbeda pendapat terkait peringatan maulid ini, Taufik As’adi selaku Ketua MUI Bali memberikan pemaparan dan tanggapannya dalam masalah ini.
Ia menjelaskan bahwa peringatan ini, tidak bisa dilihat dari satu kacamata saja. Namun, harus dilihat kebermanfaatannya.
Ia juga mengatakan peringatan ini sebagai bagian dari budaya Indonesia dan sebagai metode social education.
Sebelumnya ia juga menyingung akan pentingnya hubungan manusia dengan Allah Hablumminallah dan manusia dengan manusia Hamblumminannas.
Ia mengingatkan bahwa manusia harus menjaga hubungan baik dengan Allah dalam beribadah dan manusia dalam bermasyarakat.
Menurutnya, Nabi muhammad adalah orang yang paling banyak disebut namanya baik dalam doa maupun shalat.
Oleh karena itu, ia berharap supaya generasi muda dapat meneladani akhlak Rasulullah agar prilaku anak muda tidak ada yang menyimpang dari syariat.
Tokoh Yang Berpengaruh
Taufik As’adi juga mengatakan, bahwa dalam buku 100 tokoh paling berpengaruh, mencantumkan Nabi Muhammad sebagai orang nomor satu yang paling berpengaruh di dunia.
Selain itu, ia juga memberikan gambaran akhlak yang perlu ditiru dan diteladani semangatnya dalam pembangunan menuju masyarakat madani.
Begitu pula dengan orang yang berkontribusi dalam tersebarnya Islam di Indonesia yang awalnya mungkin 1% menjadi 80% jumlah pemeluk Islam di Indonesia.
Begitu pula dengan pendiri bangsa ini seperti Bung Karno yang berani membawa Ayat Al Quran dalam forum PBB.
“Kalian tidak bisa mengubah suatu kaum sebelum kaum itu sendiri mengubah dirinya sendiri” tutur Bung Karno dalam forum tersebut.
Selain itu, Ia juga menyebut nama Lafran Pane salah satu tokoh pendiri organisasi HMI yang di anggkat sebagai tokoh pahlawan nasional.
Ia mengatakan bahwa Lafran Pane bepengaruh memperjuangkan atau memperthankan kemerdekaan. Lafran Pane juga mengajarkan pancasila hingga akhir hidupnya.
Harapan Dalam Kegiatan MUI
Sebagai anak muda, perlu adanya seorang tokoh teladan yang patut di teladani prilaku dan akhlaknya.
Sehingga kegiatan ini di harapkan memiliki subtansi sebagai social education atau edukasi masyarakat.
Menurut Taufik As’adi, jika dilihat dari sudut pandang sejarah pada abad ke-3 hijriah masa Khalifah Salahudin Al Ayubi, peringatan maulid ini sebagai sarana memperkenalkan tokoh
Sementara, jika dilihat dari sudur pandang kebudayaan, peringatan maulid Nabi ini adalah bentuk perkembangan budaya yang menjadi turun temurun.
Kegiatan ini memang bukan perintah dari Rasulullah, akan tetapi ini sebagai bentuk mengingat dan mengambil pejaran dari seoarang Nabi yang berpengaruh. (TAG)