ERAMADANI.COM, DENPASAR – Di Indonesia seringkali terjadi masalah terkait sampah di kalangan masyarakat, namun di Amerika serikat sampah plastik dijadikan sebagai wadah skincare.
Kabarnya sampah tersebut di peroleh dari sampah plastik yang ada di Bali dan Jakarta yang kemudian di daur ulang oleh AS.
Dilansir dari CCNindonesia.com, gerakan diet plastik sudah banyak digaungkan, namun pada kenyataannya masih banyak sampah plastik yang dibuang ke laut dan berserakan.
Saat ini Bali sedang menghadapi konflik karena sampah. TPA terbesar yaitu Sarbagita Suwung sempat terbakar sehingga selama beberapa hari warga melarang truk sampah masuk.
Akibatnya sampah menumpuk di tingkat rumah tangga dan lingkungan sehingga keadaan pengelolaan sampah di Bali terus memburuk dan sudah mencapai puncaknya.
Sampah Plastik Diubah Menjadi Produk Daur Ulang
Di tangan beberapa orang kreatif di Indonesia, sampah plastik ini diubah menjadi produk daur ulang yang multifungsi dan mengagumkan.
Namun jumlah sampah masih terlalu banyak untuk diatasi beberapa orang saja. Tak cuma itu, sampah-sampah plastik ini juga di ekspor ke luar negeri, salah satunya Amerika.
Di Amerika, sampah plastik ini didaur ulang menjadi wadah kosmetik dan perawatan wajah dari perusahaan indie yang tengah naik daun, Kinship.
Kemasan label skincare ini diklaim sepenuhnya berasal dari plastik, kertas, dan kardus daur ulang. Dalam pengemasannya mereka juga tak menggunakan bubble wrap atau selotape plastik.
Salah satu pendiri Kinship, Alison Haljun mengungkapkan bahwa ada alasan di balik penggunaan plastik daur ulang dari sampah ini.
“Sangat penting bagi kami bahwa Kinship bisa memberikan dampak nyata bagi planet dan krisis iklim global,” katanya dikutip dari Pop Sugar.
Untuk mendapatkan sampah plastik yang mencemari lingkungan, Kinship bermitra dengan perusahaan di Denmark untuk mengumpulkan limbah plastik di laut.
“Sampah plastik ini dikumpulkan oleh nelayan dari tempat-tempat seperti Jakarta dan Bali, Indonesia. Di sana laut dan pantai dipenuhi banyak plastik,” kata Christin Powell.
Mereka mengumpulkannya kemudian plastik diubah menjadi pelet dan dipakai untuk membuat wadah yang sedang digarapnya.
“Kami sudah menghilangkan 1,5 to plastik dari laut dalam setahun dan ini baru permulaan. Masih banyak yang harus dilakukan” tuturnya lagi.
Jumlah Sampah Yang berakhir di Laut
Steve Alexander selaku presiden dan CEO Asosiasi pendaur ulang plastik mengungkapkan bawah hampir 90 persen dari sampah plastik atau OWP (Ocean Waste Plastic) berasal dari lima sungai di Indonesia.
Yang menghasilkan sekitar 3,2 juta ton sampah setiap tahunnya dan hampir setengahnya berakhir di laut.
Menurut sebuah studi tahun 2015 dalam jurnal Science. Indonesia disebut sebagai negara penyumbang sampah plastik ke lautan terbanyak ke-dua setelah China.
Tercemarnya perairan Indonesia semakin disoroti dunia pada November 2018, ketika paus sperma mati di pantai dan ditemukan menelan 6 kilogram sampah plastik di perutnya. (MYR)