ERAMADANI.COM – Penyakit pembunuh nomor 3 di dunia ini tak lagi mudah dialami oleh lansia atau usia 40 ke atas. Kini usia di bawah 30 tahun juga sangat rentan terkena diabetes.
Melansir dari antaranews.com, ada pola hidup atau kebiasaan yang menyebabkan anak muda bisa terkena penyakit ini, yaitu malas berolahraga dan pola makan yang buruk.
Pola Makan dan Olahraga yang Baik Dapat Turunkan Risiko Penyakit Ini
Dr. Ketut Suastika mencatat bahwa pola makan tak sehat ini mencakup sedikit sayur, tetapi tinggi lemak jenuh dan tinggi kalori.
Sementara terkait olahraga, laman WebMD mencatat, kurang dari tiga kali seminggu sudah tergolong kurang berolahraga dan perilaku gaya hidup sedenter.
Meskipun sedang dalam masa pendemi Covid-19, ada banyak ragam olahraga yang masih bisa kita lakukan.
Seperti berjalan kaki pada tempat berdiri atau mengikuti senam aerobik dari YouTube.
Pakar penyakit dalam yang pernah menjabat sebagai Executive Board Member, IDF Western Pasific Region, Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo menambahkan, kebiasaan merokok juga menjadi faktor pemicu penyakit ini, tepatnya pada tipe 2.
Oleh karena itu, kita yang dengan atau tanpa riwayat keluarga terkena penyakit ini, baiknya rajin berolahraga yakni 30 menit per hari.
Menerapkan pola diet seimbang, berhenti merokok, dan memeriksakan kadar gula darah berkala untuk mencegah penyakit serupa.
Penyakit ini tergolong penyakit yang progresif dan kronis. Di Indonesia, prevalensi penyakit ini merujuk data Riset Dasar Kesehatan Dasar tahun 2007, 2013, dan 2018 menunjukkan peningkatan tajam yakni 5,7, 6,9 dan 10,9 pada orang di atas 18 tahun.
Artinya, sekitar 10-11 juta penduduk Indonesia atau 1 dari 25 orang menderita penyakit ini.
Sekitar 50 persen penderita tidak menyadarinya dan berakibat fatal saat baru menyadari kondisi setelah mengalami sejumlah komplikasi.
“Ini menyebabkan persoalan penyakit ini di Indonesia menjadi amat besar. Dari aspek cost sudah menjadi perhatian selain aspek kesehatan,” ujar dr. Ketut Suastika. (IAA)