Presiden Jokowi batal berpidato di pertemuan Mission Innovation yang digelar di sela-sela KTT Paris pada Senin (30/11/2015) sore waktu setempat. Pasalnya, saat Jokowi hendak berpidato, Presiden AS Barack Obama keluar ruangan diikuti oleh sejumlah pemimpin negara lainnya.
Pertemuan Mission Innovation diawali dengan pidato Presiden Hollande dalam bahasa Prancis kemudian disusul dengan pidato dari Bill Gates. Jokowi baru tiba ketika Gates sedang berbicara di atas podium. Sedangkan Obama baru datang setelah Gates selesai berpidato.
Para presiden dan perdana menteri yang telah lama menunggu Obama lantas dipersilakan naik ke atas panggung untuk sesi foto bersama.
Selesai foto bersama, Obama berpidato di podium. Presiden AS yang semasa kecilnya pernah berada di Indonesia itu mengatakan bahwa semua bangsa saat ini membutuhkan energi yang tak hanya murah tapi juga mudah diperbarui. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk mendukung pengembangan energi terbarukan.
Sekitar 10 menit berbicara, Obama turun podium dan dilanjutkan dengan pidato dari PM India. Setelah semua orang yang berada di atas panggung mendapat giliran bicara, Presiden Hollande memohon izin meninggalkan tempat lebih dulu karena ia memiliki agenda pertemuan lain.
Acara berlanjut dan tak terpengaruh dengan perginya Hollande. Pembawa acara yang berbahasa Prancis kemudian mempersilakan Presiden Jokowi maju ke podium untuk menyampaikan pidatonya.
Namun, belum sempat Jokowi maju ke atas panggung, Presiden Obama sudah berdiri untuk pamit meninggalkan ruangan. Melihat Obama pergi, para pemimpin negara lain serta merta ikut bangkit dan meninggalkan acara, antara lain PM Jepang Shinzo Abe, PM Norwegia Erna Solberg, PM Arab Saudi, Presiden Kanada dan Presiden Korea.
Kekacauan itu tak pelak membuat Jokowi bingung. Jokowi terlihat sempat berdiskusi dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsoedi sampai akhirnya memutuskan untuk ikut meninggalkan tempat acara. Padahal, interpreter dari Kementerian Luar Negeri, yang bertugas menerjemahkan pidato Jokowi dari bahasa Indonesia ke Inggris, sudah siaga di kotak penyulih bahasa.
Namun, Jokowi tak sendiri, belasan pemimpin negara lain juga bernasib serupa. Hanya saja, Indonesia memang mendapat urutan paling pertama untuk maju ke atas podium.
Seorang pria yang bertugas sebagai penerjemah pidato PM Arab Saudi juga nampak kebingungan ketika melihat ruang pertemuan tiba-tiba menjadi sepi. Dia mengaku sudah menyiapkan diri di lokasi pertemuan sejak pukul 05.00 pagi. Namun, hingga acara bubar mendadak, belum ada satu kata pun dari PM Arab Saudi yang dia terjemahkan.
“Ini lucu sekali,” ujarnya dalam bahasa Inggris.
Di luar hall pertemuan, terlihat masih ada beberapa pemimpin dunia yang berbincang-bincang satu sama lain, termasuk Jokowi. Setelah perbincangan usai, Jokowi langsung menuju satu kursi yang berada di tengah-tengah ruangan dan duduk sendiri.
Tergambar jelas di wajahnya gurat kelelahan karena agenda yang padat sepanjang hari. Berdiri mengelilingi Jokowi, Menteri Luar Negeri Retno Marsoedi, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya serta Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.
Terlihat jelas Jokowi kecewa. Namun, ia berusaha berbesar hati karena bagaimana pun hal itu bukan kesalahannya.
“Ya bagaimana, yang lain juga batal bicara semua kok. Tapi memang dari negara-negara yang hadir kita dapat urutan pertama,” ucapnya seperti dikutip Republika.