ERAMADANI.COM, JAKARTA – Presiden Jokowi menekankan pengadaan dan pelaksanaan vaksinasi harus pasti keamanan dan keefektifannya. Hal itu ia sampaikan dalam Rapat Terbatas Rencana Pengadaan dan Pelaksanaan Vaksinasi, Istana Negara, Senin (26/10/20).
Pada rapat terbatas itu, Jokowi menekankan beberapa hal.
Salah satunya adalah penekanan pengadaan dan pelaksanaan vaksinasi, untuk memastikan agar vaksin terbukti aman dan efektif.
“Saya minta pengadaan dan pelaksanaan vaksinasi betul-betul pasti keamanan dan keefektifannya,” ujar Presiden.
“Keamanan itu artinya kalo disuntik itu betul-betul memang sudah melalui sebuah tahapan-tahapan uji klinis yang benar,” sambung Jokowi seperti mengutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Apabila nantinya ada satu masalah saja, maka akan dapat menimbulkan kekhawatiran dan ketidakpercayaan masyarakat.
“Karena kalo tidak, ada satu saja yang bermasalah nanti bisa akan menjadikan ketidakpercayaan masyarakat terhadap upaya vaksinasi ini,” tegasnya.
Orang nomor satu Indonesia ini juga mengatakan bahwa ia melihat aspek keamanan dan keefektifan dari vaksin ini menjadi konsen utama masyarakat, termasuk para pakar dan para peneliti.
Oleh sebab itu, ia kembali menekankan semua tahapan harus melalui kaidah ilmu pengetahuan.
“Karena itu, semua tahapan sekali lagi harus melalui kaidah-kaidah saintifik, kaidah-kaidah ilmu pengetahuan berdasarkan data sains dan juga standar-standar kesehatan,” tegasnya lagi.
“Hati-hati! Jangan sampai kita tergesa-gesa ingin vaksinasi, sehingga kaidah-kaidah saintifik, data-data sains, standar kesehatan ini dinomor duakan, tidak bisa!” Lanjutnya.
Hal itu Presiden tekankan agar dapat menepis atau mencegah adanya persepsi pemerintah terburu-buru tanpa mengikuti kaidah-kaidah ilmiah yang ada.
Seluruh negara memang tengah berlomba-lomba memberi vaksin kepada warga negaranya secepat mungkin, termasuk pemerintah RI.
Namun, Jokowi tetap mewanti-wanti harus dengan perencanaan dan persiapan yang matang. (ERK)