ERAMADANI.COM, JAKARTA – Empat warga negara Indonesia (WNI) yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf telah diserahkan ke keluarga masing-masing oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi.
“Dengan mengucapkan puji syukur, alhamdulillah pada pagi ini saya atas nama Pemerintah Republik Indonesia menyerahterimakan 4 saudara kita yaitu Bapak Arsad, Bapak Arizal, Bapak Andi Riswanto, dan Bapak Khairuldin kepada keluarga,”
Retno di Ruang Nusantara, Kementerian Luar Negeri , Jalan Taman Pejambon, Jakarta Pusat, Senin (5/4/21)
Menlu Retno juga tak lupa mengucapkan terima kasihnya pada semua pihak yang telah membantu dalam upaya pembebasan sandera ini.
“Keberhasilan memulangkan saudara-saudara kita ini tentunya tidak lepas dari hasil kerja semua pihak.
Oleh karena itu, dalam kesempatan yang baik ini, saya ingin menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi kepada seluruh pihak yang telah membantu proses pembebasan,
khususnya teman-teman dari TNI dan juga dari BIN,”
Menlu Retno
Tidak hanya itu, Menlu Retno pun memberikan apresiasi kepada Pemerintah Filipina lantaran telah ikut andil membantu pembebasan ini.
Sementara itu, empat WNI ini telah menjadi korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf selama 427 hari.
Adapun kini sudah tidak ada lagi WNI yang jadi korban penyanderaan.
“Dengan pembebasan ini, maka tidak ada WNI yang saat ini menjadi korban penyanderaan. Ke depan kita harus memperkuat aspek pencegahan, meningkatkan pengamanan di Perairan Sabah oleh otoritas Malaysia dan tentunya kerja sama dari kita dan juga otoritas Filipina,” tegasnya, mengutip news.detik.com.
Apresiasi Pihak Keluarga Korban Sandera Kelompok Abu Sayyaf
Zulimin Syma selaku pewakilan keluarga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia yang telah berupaya membebaskan keluarganya dari penyanderaan ini.
“Saya dari pihak yang disandera, jadi saya mewakili salah satu keluarga saya ucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Menteri Luar Negeri beserta jajaran, juga kepada Bapak-bapak TNI yang telah berupaya membantu kepulangan keluarga dan anak kami sekarang kami tidak bisa mengucapkan, dengan aliran air mata hanya itu yang saya ucapkan,” tuturnya.
Kronologi Singkat
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Manila menerima 4 WNI yang menjadi korban sandera kelompok teroris Abu Sayyaf.
Adapun penyelamatan 4 WNI itu dengan bantuan Kepolisian Nasional Filipina (PNP).
Melansir Antara, penerimaan 4 WNI itu dilakukan di Camp Aquinaldo pada Selasa (23/3) sore. Serah terima 4 WNI itu dihadiri oleh Panglima Angkatan Bersenjata Filipina Letjen Cirilito Sobejana dan Letjen Guillermo Eleazar kepada Kuasa Usaha KBRI Manila, Widya Rahmanto sebagai perwakilan dari Indonesia.
Letjen Sobejana mengatakan penyelamatan 4 WNI itu berkat kerja sama kepolisian setempat.
Keempat WNI itu mereka selamatkan usai terpencar ketika kapal kelompok Abu Sayyaf tenggelam karena gelombang laut.
Saat itu kapal kelompok Abu Sayyaf tengah dalam kejaran aparat setempat.
Pasukan Filipina menyelamatkan Arsad, Arizal, dan Andi Riswanto di South Ubian, Tawi-Tawi pada Kamis (18/3/21).
Sementara Khairuldin dapat terselamtkan pada Minggu (21/3/21) di Pulau Kalupag.
(ITM)