ERAMADANI.COM, JAKARTA – Virus corona kini semakin menyebar kemana mana, virus yang ditemukan pada Desember bulan lalu di Kota Wuhan, China sudah banyak menyerang manusia, sementara RI dikabarkan negatif corona.
Kabarnya di Negeri Tirai Bambu itu, telah menewaskan 80 orang dan kasusnya telah mencapai lebih dari 2.300 di China daratan saja pada Senin (27/01/2020) kemarin.
Dilansir dari cnbcindonesia.com, virus yang mirip Server Acute Respiratory Syndrome (SARS) ini telah menyebar ke beberapa negara di dunia, termasuk negara negara tetangga Asia seperti Thailand dan Singapura, hingga ke Perancis dan Amerika Serikat (AS).
Menanggapi hal ini Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pun angkat bicara. Ia memastikan bahwa di Indonesia hingga saat ini tidak ada pasien Virus Corona.
“Ini dalam rangkaian tidak ada suspect yang ada kita mengikuti prosedur kesehatan. Dan kita jujur apa adanya jika datanya ya berarti ya bila tidak ya tidak,” ujar Terawan.
Ia menyampaikan dari hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada pasien suspect Corona adalah negatif. Hal ini bukan tanpa sebab karena pemeriksaan telah dilakukan dengan sangat akurat oleh Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Menkes: Hingga Kini RI Negatif Corona

Menteri Kesehatan juga membantah adanya hewan seperti kelelawar yang dapat memicu terkenannya virus corona. Hal itu disampaikannya dalam video yang diunggah kanal YouTube MetroTVNews, Ahad(26/01/2020).
“Hoaks itu. Kelelawar dan semacamnya. Tidak ada,” tegas Terawan.
Ia menghimbau kepada masyarakat Indonesia untuk terus meningkatkan kewaspadaan terkait penyebaran virus corona, yang bisa saja menyerang kapan saja.
“Terus dilakukan kewaspadaan tinggi dan hidup sehat,” ungkap Terawan.
Ia bahkan menegaskan dan mengingatkan masyarakat bahwa hisup sehat dapat mencegah terjadinya penularan dan ketularan.
Menkes Siapkan100 RS untuk Tangani Virus

Tak tanggung tanggung Menkes RI menyikapi soal virus corona, Ia bahkan sudah menyiagakan 100 rumah sakit (RS) sebagai antisipasi dalam menangani penyebaran virus corona.
Semua RS tersebut langsung dikoordinasikan di bawah Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
“RS rujukan sudah ditentukan. Ada 100 RS, saya nggak hapal, tapi KKP hapal wilayahnya di mana,” kata Terawan di kantor Kementerian Perhubungan, Senin (27/01/20).
Terawan menjelaskan, penanganan corona dilakukan sejak pengawasan akses keluar-masuk Indonesia di bawah KKP. Dari semua pelabuhan dan bandara, pemeriksaan dilakukan oleh KKP termasuk jika diperlukan dilakukan rujukan ke RS.
“Sehingga semua nyaman. Enggak tumpang tindih. Masyarakat enggak merasa di-pingpong. Para pengunjung, wisatawan tetap nyaman. Waspada paling tinggi bukan berarti meninggalkan kenyamanan,” tegasnya.
Ia juga mengaku terus mengikuti perkembangan dari WHO mengenai virus ini. Ia juga mengatakan pemerintah akan mengikuti apa yang jadi arahan dunia internasional. (MYR)