ERAMADANI.COM, ATHENA – Masjid pertama di Athena, Yunani akhirnya resmi dibuka sebagai tempat ibadah umat muslim pada Selasa (3/11/20). Peresmian itu sekaligus menandai berakhirnya status kota Athena sebagai satu-satunya ibukota di Uni Eropa yang tidak memiliki masjid.
“Athena, akhirnya akan memiliki tempat ibadah bagi penduduk muslimnya,” kata Presiden Persatuan Muslim Yunani, Naim el Gadour sebagaimana melansir dari republika.co.id.
Keputusan proyek pembangunan masjid ini sebenarnya telah ada sejak tahun 2007 silam.
Dengan anggaran sebasar USD 1,4 juta atau setara dengan Rp 15,1 miliar.
Namun, pembangunan sempat terhenti karena mendapat tentangan kuat dari Gereja Ortodoks yang memiliki pengaruh.
Selain tentangan dari Gereja Ortodoks, tentangan juga datang dari kelompok nasionalis.
Turki juga telah lama mengecam pelanggaran Yunani atas hak-hak kaum muslim minoritas kota ini.
Seperti penutupan masjid hingga membiarkan masjid bersejarah rusak.
“Tindakan ini melanggar perjanjian 1923 Launsanne serta putusan Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa (ECHR), yang membuat Yunani terlihat sebagai yang mencemooh hukum,” ujar pejabat Turki.
Adapun masjid itu terletak pada sebuah kawasan bernama Elaionas, yang dulunya merupakan kawasan bekas industri.
Sementara itu, menurut keterangan Imam Masjid pertama Athena, Zaki Sidi Mohammed, tidak akan ada pelantikan resmi terkait masjid tersebut.
Hal itu lantaran adanya pembatasan dan upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
Meski demikian, para jemaah tetap melakukan doa pengukuhan masjid dengan menjaga jarak sesuai protokol kesehatan.
Kementerian Pendidikan dan Urusan Agama Athena mengumumkan bahwa dalam kondisi saat ini masjid hanya boleh terisi 10 orang untuk menunaikan salat.
Sebelumnya, umat muslim kota ini banyak menjadikan tempat-tempat darurat seperti apartemen, ruang bawah tanah, hingga gudang sebagai masjid.
Masjid Athena itu merupakan masjid yang pertama kali dan secara resmi beroperasi sejak perang kemerdekaan Yunani dari Kekaisaran Ottoman pada 1821. (ERK)